Kondisi Ban Botak dan Kurang Angin, Picu Aquaplaning

JAKARTA, virprom.com – Berkendara di jalan basah memang penuh tantangan, apalagi dengan bahaya aquaplaning yang bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali dan kendali.

Aquaplaning terjadi ketika genangan air menghalangi kontak antara ban dan permukaan jalan sehingga menyebabkan kendaraan tergelincir di luar kendali.

Kondisi ini bisa sangat berbahaya, apalagi saat hujan deras atau jalanan terendam banjir.

Baca juga: Penjelasan Helm Arai yang Perlu Diganti Setelah 5 Tahun

Aquaplaning bisa berdampak buruk jika ban gundul dan tekanan anginnya kurang, kata Direktur Safety Training Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada virprom.com, Selasa (25/6/2024).

Ban yang gundul atau kurang kempes kehilangan kemampuannya dalam menyerap air secara efektif, sehingga meningkatkan risiko kehilangan traksi.

Selain kondisi ban kempes, penggunaan ban yang salah juga bisa menjadi faktor terjadinya aquaplaning.

Penyebabnya mungkin karena kita salah menggunakan ban, misalnya menggunakan ban MT (Mud Terrain) yang didesain untuk off-road, bukan aspal, tambah Sony.

Baca Juga: Chery Sebut Recall Tak Terjadi pada 5 Pelanggannya

Ban MT didesain untuk medan kering dan berlumpur, bukan untuk jalan aspal basah sehingga tidak dapat mengalirkan air dengan baik dan meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning.

Untuk menghindari risiko terjadinya aquaplaning, penting bagi pengemudi untuk memastikan kondisi bannya selalu baik dan menggunakan jenis ban yang sesuai dengan kondisi jalan.

Pemeriksaan udara secara berkala dan penggantian ban kempes merupakan langkah penting untuk menjaga keselamatan di jalan basah. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran media favorit Anda untuk menemukan saluran virprom.com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top