Belajar dari Kecelakaan Ferrari Tabrak Mercy di Pasar Santa

JAKARTA, virprom.com – Kecelakaan terjadi antara mobil Ferrari dan mobil Mercedes-Benz di kawasan Pasar Santa, tepat di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.

Video kecelakaan tersebut viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @lowslowmotif.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kecelakaan itu terjadi pada Kamis (4/7/2024) sekitar pukul 01.10 WIB. Mulanya Ferrari dan Mercedes-Benz melaju dari Mampang Prapatan menuju Kebayoran Baru. Sesampainya di depan salah satu bank, kecelakaan pun tak terhindarkan.

Baca Juga Masalah Ini : Hati-hati, Ini Yang Bisa Merusak CVT Elektronik Nmax Turbo

Berdasarkan keterangan saksi, mobil Ferrari pertama kali melaju dari arah timur ke barat di Jalan Wolter Monginsidi. Saat sampai di depan tepi sungai, karena kurang hati-hati dan konsentrasi, Ferrari menabrak bagian belakang mobil Mercy, Ade. ucapnya seperti dikutip virprom.com, Kamis (4/7/2024).

Ade mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kasus ini, hanya mobil yang rusak akibat kejadian tersebut.

Direktur Pelatihan Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, untuk membawa mobil sport atau mobil berukuran besar harus memiliki pengetahuan yang cukup atau minimal sudah familiar dengan fitur-fitur yang ada pada mobil tersebut.

“Mobil ini perlu dikendarai oleh seseorang yang familiar dengannya. “Kalau orang tidak tahu, yang terjadi adalah diving atau overpower pada kecepatan tinggi atau di awal pergerakan,” kata Sony.

“Jadi putarannya tidak bisa mereka kendalikan karena tidak masuk akal, butuh waktu berjam-jam terbang, jadi bukan berarti kalau throttle mobilnya plat, apalagi kalau mundur (RWD) akan jalan. berlebihan”, katanya.

Baca Juga: Hujan Rutin, Ini Jas Hujan yang Aman untuk Pengendara Sepeda Motor

Lanjut Sony, pada mobil cepat biasanya terdapat kontrol traksi untuk mencegah mobil menggelinding. Namun, secanggih apa pun teknologinya, tetap peran pengemudilah yang menentukan.

“Saat kita mengendarai mobil bertenaga tinggi, kita ingin termotivasi untuk berakselerasi. Kalau kita mengira kondisinya kosong, tapi tidak aman. Fungsinya untuk mengatur arus, tapi kenapa karena cenderung? lari karena ketinggian meski badannya besar dan ceper,” kata Sony. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk masuk ke virprom.com Saluran WhatsApp: https: //www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top