Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

JAKARTA, virprom.com – Kepala Badan Pengendalian Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Muhammad Yusuf Atex mengumumkan lembaganya telah menghemat dana masyarakat sebesar Rp 78,68 triliun sejak tahun 2020 hingga semester I 2024.

Selain itu, BPKP menghemat belanja negara senilai Rp192,93 triliun dan berhasil mengoptimalkan pendapatan masyarakat senilai Rp38,75 triliun. Total kontribusi finansialnya mencapai Rp310,36 triliun.

Sepanjang tahun 2020 hingga triwulan I tahun 2024, pengendalian BPKP berhasil menyelamatkan keuangan masyarakat senilai Rp 78,68 triliun, kata Ateh saat membuka rapat koordinasi pengendalian internal pemerintah tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu. 5/2024).

Baca juga: Jokowi Minta BPKP Lebih Baik dalam Pertumbuhan Tukin

Ateh mengatakan, pihaknya tidak hanya memantau akuntabilitas keuangan tetapi juga memantau kinerja pembangunan di berbagai sektor pembangunan.

Bidang pembangunan tersebut meliputi kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ketahanan pangan, transformasi industri, pengelolaan pertambangan dan perkebunan, pemberdayaan UMKM, pengelolaan BUMN/BUMD, dan transformasi energi hijau.

“Dalam melakukan sidak, kami selalu memposisikan diri sebagai bagian pemecah masalah, bukan pihak yang mencari-cari kesalahan,” kata Ateh.

Menurutnya, pengendalian internal dapat memacu berbagai pencapaian positif.

Misalnya saja di bidang infrastruktur, beliau mengawasi pembangunan dan penyelesaian 204 Proyek Strategis Nasional (NSP).

BPKP tidak hanya mengawasi penyelesaian pembangunan fisik, tetapi juga memastikan mobilitas yang lebih baik dan pengurangan biaya logistik akibat infrastruktur yang dibangun, sehingga menghasilkan aktivitas perekonomian.

Baca juga: Belanja Masyarakat Meningkat, Jokowi Minta BPKP Berinovasi Gunakan Teknologi Digital

Meski demikian, BPKP masih mencari ruang perbaikan pada beberapa program pemerintah lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

Hasil pemantauan yang dilakukan BPKP di 3 arah tersebut menunjukkan adanya kejadian problematis yang sama berupa permasalahan koordinasi kelembagaan dan koordinasi program antara instansi pusat dan daerah, serta permasalahan integrasi dan verifikasi data, ujarnya.

Sebagai rekomendasi, BPKP menekankan pentingnya perumusan kebijakan yang tepat, perencanaan yang baik dengan target kinerja yang terukur, serta pengendalian dan pemantauan.

Oleh karena itu, kami menyelenggarakan Rakornas Tahun 2024 sebagai wadah koordinasi pengawasan agar efektif mengawal penyelesaian sisa sasaran pembangunan tahun 2020-2024, ujarnya.

Baca juga: Namanya Disebut Masuk Bursa Calon Pansel KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Calon Baru

Sebagai informasi, Rapat Koordinasi Pengendalian Internal Pemerintah Tahun 2024 pagi ini dibuka di Munas oleh Presiden Joko Widodo.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Jaksa Penuntut Umum S.T Burkhaniddin, Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Navavi Pomolango, dan Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo.

Kemudian Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati. Dengarkan berita terbaru kami dan pilih langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top