Toyota Tanggapi Periklindo yang Tolak Insentif Hybrid

JAKARTA, virprom.com – Ketua Umum Persatuan Industri Tenaga Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko beberapa waktu lalu menentang keras gagasan pemberian insentif pada mobil hybrid.

Asosiasi tersebut, yang mencakup semua komponen dan baterai berbeda pada kendaraan listrik yang diproduksi oleh produsen mobil, mengatakan kendaraan hibrida masih menyumbang emisi karena masih menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakarnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motors (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan pihaknya tidak akan menolak teknologi apa pun, terutama yang mampu menurunkan emisi.

BACA JUGA: Marc Marquez berjuang keras di MotoGP San Marino 2024

“Toyota tidak eksklusif terhadap teknologi apa pun, bahkan kami mendukung semua teknologi di dunia yang mengurangi emisi. Itu sudah ada,” kata Anton saat ditemui di Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Anton mengatakan hal tersebut tidak akan terjadi jika Indonesia hanya menggunakan kendaraan listrik. Hal itu perlu dipadukan dengan kendaraan listrik seperti hybrid atau hybrid.​

“Kita tidak bisa membayangkan 100% kendaraan listrik di Indonesia, itu tidak mungkin. Harus ada kombinasi kendaraan listrik, hybrid, plug-in hybrid, dan pada akhirnya bahan bakar fleksibel.” industri telah berkembang, kata Anton.

Baca Juga : Akibat Kabel Motor Rusak, Mengakibatkan Rusaknya Komponen Lain

Toyota merupakan salah satu produsen mobil yang menjual kendaraan hybrid di Indonesia. Produk yang dipamerkan sangat beragam, mulai dari hybrid hingga teknologi hybrid.

Detail harganya beragam, model hybrid termurah yang ditawarkan Toyota adalah Yaris Cross Hybrid dibanderol Rp 400 jutaan. Dengarkan berita dan berita pilihan langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top