Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

JAKARTA, virprom.com – Presiden Joko Widodo mengatakan kenaikan harga beras di Indonesia saat ini tergolong rendah.

Menurutnya, hal tersebut ada benarnya jika dibandingkan dengan tingginya kenaikan harga beras di negara lain.

Memang menurut Presiden, ada negara yang harga berasnya naik hingga 50 persen.

“Jadi kenapa (bansos) beras 10 kilogram ini diberikan kepada bapak dan ibu, karena harga beras sedang naik, karena harga pangan internasional sedang naik, dan kami termasuk (kenaikannya) masih rendah, ada yang; sudah tumbuh sangat tinggi,” kata Jokowi saat berpidato sebelum menyerahkan bansos beras kepada masyarakat di Kompleks Gudang Laende, Wilayah Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (13/05/2024), demikian keterangan resmi.

Baca juga: Jokowi Tekankan Pentingnya Peralatan Kesehatan Modern di Rumah Sakit dan Puskesmas

“Kita patut bersyukur, tidak naik drastis, ada yang 50 persen, ada yang dua kali lipat, sehingga kita bisa mengendalikan (kenaikan harga) beras di Indonesia,” ujarnya.

Kendati demikian, Kepala Negara mengakui kekurangan beras di dalam negeri tidak sedikit.

Pemerintah harus mengimpor kurang dari 5 persen kebutuhan beras nasional.

“Kita harus impor ada yang dari Vietnam, Thailand, ada yang dari mana Pak, dari Kamboja, Pakistan. Kita perlu mengimpor dari sana. Karena populasi kita sekarang 280 juta orang, 280 juta orang, semua orang menginginkannya. Ya, ternyata tidak. mudah,” katanya.

Presiden menilai, tidak mudah bagi pemerintah untuk menjaga kestabilan harga beras.

Kalau harga beras tinggi, masyarakat akan mengeluh, tapi petani senang.

Baca juga: Sekilas Pasar Baru di Karawang, Jokowi. Harga cabai, bawang merah, dan beras turun

Sebaliknya, jika mereka mencoba menekan harga dengan mengimpor beras dalam jumlah besar, hal ini dapat menyulitkan petani.

“Jadi terkadang pemerintah dalam posisi tidak mudah menjaga keseimbangan agar masyarakat senang tapi petani juga senang. Ketika dia datang kepada kami, saya pergi ke pasar, (bertanya) “Pak. bagaimana nasinya naik pak? “Ketika Anda pergi ke desa, Anda bertemu dengan para petani. “Pak Pak terima kasih harga beras, harga gabah bagus sekali pak,” jelas Jokowi.

“Ya, kita harus ingat bahwa tidak mudah bagi pemerintah untuk membahagiakan petani dan juga ibu-ibu. Untuk itu kami berikan 10 kilogram (bansos) kepada masyarakat,” kata eks Gubernur DKI Jakarta ini.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyinggung soal bantuan sosial beras yang akan berlanjut hingga Juni 2024.

Nantinya, dengan jumlah anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang mencukupi, bansos beras rencananya akan berlanjut hingga Desember 2024. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita yang diinginkan: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top