KPK Periksa 10 Camat Semarang, Dalami Proyek Lewat Penunjukan Langsung

JAKARTA, virprom.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan adanya pengadaan langsung pada pengerjaan proyek di lingkungan Pemerintah Kota Semarang (Pemkot) di Jawa Tengah.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, penyidik ​​mendalami kasus tersebut dengan memeriksa 10 Bupati di Semarang sebagai saksi pada Kamis (22/08/2024).

“Pekerjaan fisik penunjukan langsung sudah kami selidiki, termasuk pekerjaan yang dilakukan oleh Gapensi (Gabungan Pekerja Konstruksi Nasional Indonesia),” kata Tessa dalam keterangan pers, Jumat (23/08/2024).

Baca juga: KPK Sebut Feri PT ASDP Punya Kapal Tua dan Utang Hampir Rp 600 Miliar

Tessa tidak merinci proyek apa saja yang sedang dilaksanakan di beberapa kecamatan.

Berdasarkan informasi virprom.com KPK, 10 saksi tersebut adalah Camat Tambelang, Cipta Nugraha; Camat Mijen, Didik Dwi Hartono; dan Camat Semarang Barat, Elly Asmara.

Kemudian Camat Semarang Timur, Kusnandir; Bupati Banyumanik, Maryono; Inspektur Kecamatan Gayamsari, Moh. Agus Junaidi; Camat Semarang Selatan, Ronny Tjahjo Nugroho.

Kemudian Camat Genuk, Suroto; Camat Gunungpati, Sabar Trimulyono; dan Camat Tugu, Pranyoto.

Dalam kasus dugaan korupsi di Semarang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan pelaku menggunakan metode anggaran proyek sebesar Rp 200 juta.

Strategi ini diterapkan sedemikian rupa sehingga proyek pengadaan publik yang dilaksanakan menghindari lelang.

Sebab, Keputusan Presiden RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menyatakan bahwa nilai proyek di bawah Rp200 juta tidak boleh menggunakan lelang.

Baca Juga: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selidiki Menteri PDTT di Provinsi Jawa Timur Kasus Suap Hibah

KPK juga mendalami persoalan ini bersama kontraktor dan Gapensi Kota Semarang, Martono (L).

“Kalau pertemuan langsung ya, pesanannya (di bawah Rp 200 juta),” kata Tessa, Minggu (8/4/2024).

Komisi Pemberantasan Korupsi sebelumnya mengumumkan tengah mengusut dugaan korupsi penerimaan penghargaan, pengadaan barang dan jasa, serta pengurangan insentif pegawai berdasarkan hasil pemungutan pajak daerah.

Tessa mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengirimkan empat Surat Inisiasi Penyidikan (IPO) kepada empat tersangka.

“Berapa orang, kemarin aku diinformasikan sekitar 4 orang kalau tidak salah” kata Tessa.  Berdasarkan informasi aparat penegak hukum di lingkungan KPK, keempat tersangka adalah Wali Kota Semarang Mba Ita. 

Lalu suami Mbak Ita yang juga Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang dari Fraksi PDI Perjuangan, Alwin Basri.

Kemudian, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang dipanggil Martono, dan pihak swasta bernama Rahmat U Djangkar. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Periksa apakah Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top