Skenario RK Lawan Kotak Kosong Terbuka jika PKB, PKS, dan Nasdem Tergiur Balik Arah

JAKARTA, virprom.com – Pemerintahan satu calon yang menentang surat suara kosong pada Pemilihan Umum Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 hanya bisa terjadi jika ada Partai Keadilan (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tumbuh subur. ), dan Partai Nasdem bergabung dengan Koalisi Indonesia Progresif (KIM).

Dalam hal ini, Koalisi Progresif Indonesia (KIM) Plus bisa saja mewujudkan pembicaraan tersebut dan calon yang diusung, Ridwan Kamil, dipastikan tidak akan mendapat perlawanan keras di Pilkada Jakarta.

Peluang KIM Plus untuk melawan Pilkada Jakarta muncul ketika koalisi perubahan yang terdiri dari Nasdem, PKB, dan PKS ‘mencoba’ mengubah haluan, kata Agun Baskoro, Ketua Strategi Kebijakan Trias. Bertemu virprom.com, Senin (5/8/2024).

Menurut Agung, jika ketiga parpol tersebut mau bergabung dengan KIM, hal itu menunjukkan mereka ingin bersikap pragmatis ketimbang mempertahankan posisi oposisi yang ditunjukkan pada pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilu 2024.

Baca juga: Jakarta Tak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada, Nasdem: Teruji, Kalah dan Menang E Ani

 

Kepentingan Nasdem, PKB, dan PKS itu terkait dengan alasan politik negara, sebaiknya bergabung dalam pemerintahan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran, tidak boleh ada alasan elektoral.

Menurut Agung, secara politis tepat jika Nasdem, PKB, dan PKS memutuskan bergabung dengan KIM pada pilkada mendatang.

Selain itu, kata Agung, PKS secara khusus menampilkan diri sebagai oposisi terhadap dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, pada Pilpres 2014 dan 2019, PKS menjadi salah satu partai pendukung Prabowo Subianto, saat mencalonkan diri sebagai presiden namun kalah.

Baca Juga: Ridwan Kamil OTW Jakarta Sebut Sangat Mungkin Bertarung dengan Kotak Kosong

Sebelumnya, membahas KIM Plus, Wakil Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan Pilka Jakarta 2024 bisa digelar satu partai jika PKB mau bergabung dengan Koalisi Indonesia Progresif (KIM). .

Jazilul mengatakan, tidak menutup kemungkinan partai politik mendukung satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam satu kubu.

Jazilul mengaku pihaknya sedang mempertimbangkan usulan bergabung dengan KIM Plus.

Sedangkan KIM merupakan partai pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Pantai Bulan (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Rakyat Indonesia. Partai Adil Makmur (Prima), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca Juga: Golkar Usung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta, Nasdem Masih Dukung Anis

Saat ini, Pilkada DKI Jakarta 2024 kemungkinan akan menampilkan dua nama beken, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Anies Basvedan diusung Partai Keadilan Sejahtera (KPK) dan Partai Nasdem, sedangkan Ridwan Kamil diusung Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Christianto mengatakan partainya tidak akan membiarkan satu calon pun maju melawan surat suara kosong pada Pemilihan Presiden Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Dia mengatakan, PDI-P meminta kerja sama dengan partai politik lain (parpol) untuk memajukan jagoannya.

Baca juga: Airlangga: Ridwan Kamil Sedang Dalam Perjalanan ke Jakarta

Ia mengingatkan berbagai pihak untuk melanjutkan keadaan demokrasi di Indonesia. Salah satunya dengan tidak menghadirkan satu calon pun di Jakarta. Dengarkan berita terbaik dan berita kami langsung diambil di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top