Kontras: Polisi 15 Kali Salah Tangkap dalam Setahun Terakhir, Korbannya 23 Orang

JAKARTA, virprom.com – Komisi Pemberantasan Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) melaporkan 15 kejadian penangkapan ilegal yang dilakukan polisi dalam setahun terakhir, sejak Juli 2023 hingga Juni 2024.

Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya mengatakan, kejadian salah tangkap ini juga berujung pada kekerasan yang memakan korban.

Sejak Juli 2023 hingga Juni 2024, telah terjadi 15 peristiwa salah tangkap dengan sedikitnya 23 korban, sembilan orang luka-luka,” kata Dimas dalam jumpa pers laporan Bhayangkara 2024, Senin, Kantor Kontras, Kwitang, Jakarta Pusat. 01/2024) .

Baca Juga: Kasus Vina Cirebon Dianggap Aneh, Menkumham Singgung Kasus Penangkapan Petani yang Tidak Benar

Jumlah salah tangkap tertinggi terjadi pada Oktober 2023. Dalam kurun waktu tersebut, terdapat tiga kali salah tangkap.

Kemudian dua kejadian pada September 2023, Februari dan Juni 2024.

Lainnya, satu peristiwa pada satu waktu.

Instansi yang bertanggung jawab atas salah tangkap didominasi di tingkat kepolisian dengan 9 kejadian, Polres dengan 5 kejadian, dan Polda dengan 1 kejadian.

Selain salah tangkap, penangkapan sewenang-wenang juga menjadi PR yang harus dilakukan polisi, kata Dimas.

Sebaliknya, terdapat 49 insiden penangkapan sewenang-wenang oleh polisi pada periode yang sama.

Baca Juga: Pegi Akui Korban Salah Penangkapan, Komisi III Tak Bisa Intervensi Kasus Vina Cirebon

Pelanggaran kebebasan sipil juga menjadi sorotan. Setidaknya 75 insiden kebebasan sipil dilanggar.

“Peristiwa tersebut meliputi 36 tindakan pembubaran, 24 tindakan penangkapan sewenang-wenang, dan 20 tindakan intimidasi,” ujarnya.  Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top