Leao Disebut Capello Kekanak-kanakan, Eks AC Milan Di Canio Dilawan

virprom.com – Kisah “pendinginan” AC Milan yang memboyong nama Rafael Lea terus berlanjut. Leao menanggapi kritik pedas Paolo Di Canio.

Nama Rafael Leao dan Theo Hernandez menjadi sorotan usai kelakuan mereka pada laga pekan ketiga Liga Italia 2024-2025 antara Lazio kontra Milan.

Pada laga Lazio vs Milan di Stadio Olimpico, Sabtu (31/8/2024) atau dini hari WIB, Minggu (1/9/2024) Paulo Fonseca, Rafael Leao, dan Theo Hernandez berganti pelatih.

Theo dan Leao baru menjadi starter pada menit ke-70, saat AC Milan tertinggal 1:2 dari Lazio. Keduanya memberikan efek langsung.

Pasangan utama Milan di sisi kiri, yang dulu dikenal sebagai “Theao”, terlibat dalam kombinasi umpan cepat dengan Tammy Abraham yang berujung pada gol penyeimbang.

Baca juga: Milan Tak Akan Hukum Theo Hernandez dan Rafael Lea

Leao menyelesaikannya pada menit ke-72 setelah menerima umpan Tammy Abraham.

Beberapa menit kemudian, ada momen yang memicu kontroversi ketika Theo dan Leao tidak mendekati pelatih Paulo Fonseca saat jeda jeda babak kedua.

Theo Hernandez dan Rafael Leao memilih berada di sisi lapangan yang berlawanan dan tidak bergabung dengan rekan satu timnya untuk menerima instruksi Fonseca.

Performa dua posisi utama Milan dalam menjuarai Liga Italia 2021-2022 pun ramai dirayakan. Komentar pedas datang dari legenda West Ham yang pernah bermain untuk AC Milan pada 1994-1996, Paolo Di Canio.

“Saya pernah mendengar orang mengatakan mereka hanyalah anak-anak dan memang begitulah adanya,” ujar Di Canio seperti dikutip dari Football Italia.

“Jika hal seperti ini terjadi sepulang kerja, meskipun teman-temanku sedang bercanda dan bermain, jika ada seseorang yang duduk miring dengan perut buncit, aku akan berkata kepada mereka, ‘Hei, apa yang kamu lakukan?’ Ayo bantu kami.”

“Dan Anda harus membayar 10 euro untuk bermain di lapangan. Sayang sekali,” kata Di Canio mencoba membandingkan situasi Theo-Leao dengan permasalahan yang sering terjadi di dunia hiburan sepak bola.

“Pada masa saya, orang-orang seperti itu didorong ke tembok dan dipukuli. Itu memalukan,” jelas Di Canio.

Baca Juga: Lazio vs Milan: Saat Leao dan Theo Tak Taati Instruksi Fonseca…

Pernyataan tegas Di Canio ini senada dengan komentar pelatih legendaris Milan Fabio Capello yang menyebut perilaku Theo-Leao kekanak-kanakan.

“Itu adalah kurangnya rasa hormat terhadap orang lain karena itu berarti Anda berpikir orang lain tidak cocok untuk bermain dan karena itu Anda tidak menghormati mereka,” kata Capello.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top