Anak Indonesia Minta Pemerintah Bentuk Satgas Cegah Perkawinan Usia Anak

JAKARTA, virprom.com – Forum Anak Nasional meminta pemerintah membentuk gugus tugas pencegahan perkawinan anak.

Hal itu terungkap dalam pembacaan Lima Poin Suara Anak Indonesia pada acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 yang digelar di Kota Jayapura, Papua pada Selasa (23/7/2024).

Salah satu perwakilan Forum Anak Nasional mengatakan situasi perkawinan anak di Indonesia masih krisis. Pernikahan anak juga terjadi di berbagai daerah.

“yang berdampak pada berbagai kondisi sosial seperti anak putus sekolah, anak terlantar, dan stunting. Oleh karena itu, kami meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk dapat mencegahnya dari tingkat paling bawah dengan membentuk kelompok aksi pencegahan perkawinan anak. ,” ujar perwakilan yang membacakan poin kedua Lima Poin Suara Anak Indonesia seperti dilansir YouTube Sekretaris Presiden.

Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional, Pertamina mengajak anak Indonesia menjaga keberlanjutan sejak dini

Selain poin di atas, ada empat poin lain dalam suara anak, yaitu untuk mencapai hak-hak sipil anak, anak-anak Indonesia meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk memanfaatkan pendidikan sebaik-baiknya dalam hal cara dan pentingnya pendidikan bagi anak. KTP, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga dan Pengendalian Kependudukan lainnya.

Saat ini, banyak anak Indonesia yang menjadi perokok aktif maupun pasif dan menderita akibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (narkoba), termasuk alkohol, yang berdampak pada gaya hidup dan lingkungan sosial sehingga berdampak pada buruknya budaya.

Oleh karena itu, kami ingin dibuat peraturan yang terbaik yang bersumber dari prinsip-prinsip hak anak dan prinsip bisnis, yaitu kerangka global yang mengatur bagaimana dunia usaha memberikan dampak dan menaati hak-hak anak dalam aktivitasnya sebagai perusahaan produksi. . dan lain-lain,” kata kelompok anak-anak.

Selain itu, akses dan sumber daya pendidikan masih terbatas di banyak daerah sehingga anak-anak tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan.

Untuk itu kami meminta kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk memperkuat regulasi dan kebijakan dalam sistem pendidikan di Indonesia dalam hal peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, pengembangan kurikulum yang menarik serta penyaluran sumber daya pendidikan yang ramah anak pada umumnya. . khususnya di daerah perbatasan, tertinggal dan terpencil (3T).

Baca juga: Hari Anak Nasional, Bacakan 5 Poin Suara Anak di Hadapan Jokowi

Terakhir, saat ini sebagian anak Indonesia masih menjadi korban kekerasan dan eksploitasi yang berdampak pada kesehatan fisik dan mentalnya sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan di bidang pendidikan dan sosial.

Oleh karena itu, anak-anak Indonesia menginginkan undang-undang terkait kekerasan dan eksploitasi anak terus diselesaikan dan diterapkan untuk mengurangi angka permasalahan tersebut.

Lima poin suara anak yang dibacakan akan dikukuhkan di Jakarta pada 16 Juli 2024.

Kelima poin tersebut dibacakan langsung di hadapan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta pejabat negara lainnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top