JAKARTA, virprom.com – Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menyebut nomor sebelas dalam pidatonya.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Nasional Pimpinan Partai Gerindra yang digelar di Indonesia Arena Gelora Bang Karno, Jakarta pada Sabtu (31/8/2024).

Prabowo tidak ingin para elite politik terpecah belah dan saling menyudutkan. Karena Indonesia bisa maju jika para elitenya bekerja sama.

“Jadi, kalau akhir-akhir ini ada yang membicarakannya, itu tidak baik lagi. Ini tidak lagi diperbolehkan dan Anda tidak boleh bersikap konyol lagi. Kecuali ada yang menyebut angka 11! “Tidak, tidak,” katanya.

Baca Juga: Prabowo: Jangan Ada Yang Menyebut Nomor 11 Agar Tidak Ada Elit Politik yang Saling Mencaci-maki.

Ia mengatakan, demokrasi Indonesia harus menjadi demokrasi yang konstruktif.

Baginya memang harus ada perjuangan, namun kepentingan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai bersama.

“Demokrasi kita berarti kita bisa bersaing. Tapi jangan memberi contoh pada orang lain jika itu demi kepentingan nasional, kata Prabowo.

Ia tidak ingin oposisi baru berujung pada munculnya perbedaan pendapat yang tajam dan berakhir dengan permusuhan.

“Mereka di oposisi, oposisi tidak tahu, oposisi bermusuhan. Kami tidak bisa, kami tidak mau, Insya Allah kami tidak mau.”

Kenangan debat Pilpres 2024

Nomor sebelas yang kerap disapa Prabowo muncul dalam debat pemilihan presiden (PilPress) 2024.

Demikian penilaian calon presiden nomor urut 1 Anees Basvedan terhadap kerja Kementerian Pertahanan (Kemenkhan) di bawah kepemimpinan Prabowo.

Saat itu, calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranovo meminta Anis tak menahan diri menilai aktivitas Kementerian Pertahanan.

“Tidak usah takut Pak Annies, beritahu saya berapa jumlahnya. Jangan kurang dari lima seperti saya, mau bilang berapa?”

“(Skor Departemen Pertahanan) 11 massa dari 100,” jawab Anees.

Baca Juga: Anees Ungkap Alasannya Beri Nilai 11 dari 100 pada Kinerja Prabowo