Hasto Tak Penuhi Panggilan, KPK Bakal Jadwalkan Ulang Pemeriksaan

JAKARTA, virprom.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto tak memenuhi panggilan penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Jumat (19/7/2024).

Hasto akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai konsultan terkait dugaan korupsi pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api.

Proyek tersebut dilaksanakan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Selama ini teman-teman tidak hadir, seperti dulu, merekalah yang menyampaikan kemungkinan adanya konflik dengan kegiatan tersebut,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jumat.

Baca juga: PDI Perjuangan Kaji Lebih Lanjut Materi Soal Panggilan Hasto Sebagai Saksi Kasus Korupsi DJKA

Tessa mengatakan, penyidik ​​masih menunggu keterangan resmi dari kuasa hukum Hasto terkait alasan mangkir dari jadwal sidang hari ini.

Selain itu, Tessa menyebut penyidik ​​akan menunda pemeriksaan terhadap Hasto.

“Kurang lebih seperti itu,” kata Tessa.

Apalagi, kuasa hukum Hasto, Ronny Talapessy mengatakan, kliennya tak bisa memenuhi panggilan penyidik ​​karena ikut kegiatan lain.

Menurut Ronny, Hasto baru menerima somasi dari penyidik ​​pada Jumat pagi.

“Unsur somasi ini masih kami pelajari dan kami jamin akan tetap mematuhi proses hukum yang berjalan,” kata Ronny.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Tak Menanggapi Panggilan KPK, Pengacara Ungkap Alasannya

Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi tengah mengusut kasus dugaan korupsi pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di DJKA Kementerian Perhubungan.

Kasus ini terus berkembang karena korupsi diduga terjadi di banyak titik selama pembangunan jalur kereta api, baik di Jawa Tengah, Barat, dan Timur; Sumatra; dan Sulawesi.

Kasus di DJKA bermula dari kasus PT Istana Putra Agung (IPA) Dion Renato Sugiarto yang menyuap Kepala Pengusahaan (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Semarang Bernard Hasibuan dan Kepala Konstruksi Kelas 1 Semarang, Putu. Sumarjaya.

Bisnis ini kemudian terus merambah ke proyek-proyek pembangunan di Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi.

Suap yang diberikan bervariasi dan mewakili persentase nilai proyek, yang berkisar antara puluhan hingga ratusan miliar. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top