Anggaran Pilkada 2024 Ditaksir Tembus Rp 41 Triliun

JAKARTA, virprom.com – Anggaran penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 diperkirakan lebih dari 41,41 triliun. Angka tersebut dihitung berdasarkan informasi Kementerian Dalam Negeri (Kamandagri) per 8 Juli 2024.

Angka tersebut berasal dari besaran anggaran yang disetujui pemerintah daerah (Pemda) dalam teks Perjanjian Bantuan Pemilu Daerah (NPHD) tahun 2024 dengan KPU, Bawaslu, TNI, dan kepolisian setempat.

“Dalam teks perjanjian hibah, KPU, Bawaslu, lalu aparat keamanan Polri dan TNI ditutup (ada anggaran), kemudian jumlahnya disepakati. Saya serahkan 40 persen surat yang akan diterbitkan tahun lalu. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Selasa (9/7/2024) mengatakan pada rapat koordinasi persiapan Pilkada Sinkron 2024 Sumut di Medan, Sumut.

Baca juga: Airlangga menilai meski Hasyim Asyari berperilaku tidak etis, KPU tetap layak menggelar pilkada.

Sejak tahun lalu, Kementerian Dalam Negeri meminta setiap pemerintah daerah mengalokasikan 40 persen APBD tahun 2023 dan 60 persen APBD tahun 2024 ke APBD sekaligus.

Tito menjelaskan, hal ini merupakan strategi untuk melindungi pemerintah daerah (Pemda) agar tidak membebani anggaran secara berlebihan.

Dalam informasi yang disampaikan Tito dalam forum tersebut, sebanyak 541 pemerintah daerah telah mengucurkan total dana Rp 28,75 triliun hingga tahun 2024 ke Dana Pilkada untuk KPU masing-masing daerah.

Baca juga: Pilkada 2024, Mendagri Himbau Pemda di Sumatera Segera Tahu NPHD.

Badan pengawas dari 518 pemerintah daerah mengalokasikan Rp 8,55 triliun untuk Bawaslu di daerah. Selain itu, 23 pemerintah daerah di Aceh belum menandatangani NPHD dengan Panwaslu.

Dari sisi keamanan, 314 pemerintah daerah mengalokasikan Rp871,66 miliar untuk TNI ke instansi daerah. Kemudian 333 pemda memberikan Rp 2,83 triliun untuk kepolisian daerah.

Total dana pemda untuk menyelenggarakan pilkada di setiap daerah akan terus bertambah sekitar Rp 41 triliun, seperti terlihat dari data di atas, tidak semua pemda menandatangani NPHD dengan pihak terkait.

Tito meminta jajarannya memastikan pelaksanaan anggaran tidak stagnan agar pilkada bisa digelar pada 2024.

Ia mengamini bahwa pembiayaan pilkada menjadi permasalahan yang kompleks pasca pilkada lalu.

Baca Juga: Mendagri Pastikan Pilkada tetap berjalan hingga anggaran diumumkan

Dia mencontohkan harus rutin mendatangi pemerintah daerah untuk “bergema” mengetahui anggaran pilkada yang disepakati melalui NPHD pada Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah pemilihan.

“Kemarin ada yang mempertanyakan bagaimana pilkada itu digelar, tapi asalkan ada uang dan anggaran, tetap bisa terselenggara dengan nyaman. Ini penting,” kata Tito.

“Saya mohon sekali kepada Wagub agar ada bagian yang jelas dan kegiatan pemantauan data pada pertemuan berikutnya. Kami akan memantau dan memeriksa dengan cermat setiap bulannya. Kami harus yakin 100 persen sesegera mungkin. Jika 100 persen, KPR dan Bavaslov tidak punya alasan untuk tidak melanjutkan.” Dengarkan berita terbaru dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top