Skoliosis

virprom.com – Skoliosis adalah suatu kondisi dimana tulang belakang melengkung ke satu sisi.

Normalnya, tulang belakang tampak lurus jika dilihat dari belakang.

Namun pada penderita skoliosis, tulang belakang melengkung seperti huruf “C” atau “S”.

Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak dan Dewasa

Kelengkungan dapat terjadi di mana saja pada tulang belakang, namun paling sering terjadi pada tulang belakang bagian atas dan punggung bawah.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi. Namun, penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak remaja, terutama antara usia 10 dan 15 tahun.

Sebagian besar kasus skoliosis bersifat ringan, namun seiring bertambahnya usia, kelengkungan tulang belakang dapat memburuk dan menjadi lebih parah.

Skoliosis yang parah dapat menyebabkan kelemahan jantung, paru-paru, atau kaki pada pasien.

Oleh karena itu, pengobatan yang tepat diperlukan untuk mencegah komplikasi skoliosis. Jenis

Mengutip WebMD, ada empat jenis skoliosis, yakni: Skoliosis idiopatik Skoliosis bawaan Skoliosis neurologis Gejala Skoliosis degeneratif

Menurut WebMD dan Healthline, gejala skoliosis bisa berbeda-beda tingkat keparahannya. Berikut beberapa gejala umum skoliosis:

Baca juga: Bagaimana cara mencegah skoliosis? Bahu merosot karena salah satu bahu tampak lebih tinggi Tulang belikat tampak menonjol ke salah satu sisi tubuh Pinggang tidak pas Satu pinggul tampak lebih tinggi dari yang lain Tulang belakang berputar atau tampak bengkok sehingga lengkungannya semakin parah Masalah pernapasan karena berkurangnya area dada untuk paru-paru – Paru-paru membesar Nyeri pinggang bagian bawah Rasa kaku pada punggung Kesemutan dan mati rasa pada kaki akibat saraf terjepit Rasa lelah atau letih seperti tidak ada tenaga akibat ketegangan otot. Alasannya

Dirangkum dari WebMD dan National Health Service, penyebab skoliosis berbeda-beda berdasarkan jenisnya, yaitu: Skoliosis idiopatik

Ini merupakan jenis skoliosis yang belum diketahui penyebab pastinya sehingga tidak dapat dicegah. Sekitar 80% penderita skoliosis termasuk dalam kategori ini. Skoliosis bawaan atau kongenital

Skoliosis terjadi karena proses pembentukan tulang belakang belum selesai atau tidak tumbuh normal sejak anak berada di dalam kandungan. Skoliosis neuromuskular

Skoliosis disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf atau otot, seperti Cerebral Palsy, Spina Bifida, dan Distrofi Otot.

Baca Juga: Jenis Olahraga Terbaik untuk Mengobati Skoliosis Degeneratif

Skoliosis jenis ini disebabkan oleh kerusakan atau keausan pada tulang belakang yang terjadi secara perlahan seiring bertambahnya usia. Faktor risiko

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya skoliosis, yaitu: Usia Meski bisa terjadi pada usia berapa pun, skoliosis biasanya muncul saat anak mendekati masa pubertas (remaja). perempuan, namun anak perempuan mempunyai risiko lebih besar terkena skoliosis parah. Riwayat keluarga Meski jarang, skoliosis dapat disebabkan oleh anggota keluarga yang memiliki kondisi serupa. Diagnosis

Menurut Medical News Today dan Healthline, dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik pada tulang belakang, tulang rusuk, pinggul, dan bahu Anda.

Pasien akan diminta berdiri atau membungkuk saat pemeriksaan fisik untuk melihat kelengkungan punggung.

Dengan alat yang disebut skoliometer, dokter dapat mengukur derajat skoliosis. Sudut lebih dari 10 derajat menandakan skoliosis.

Baca juga: 3 Komplikasi Skoliosis yang Tidak Boleh Diremehkan

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan pencitraan seperti: merinci jaringan punggung dan sekitarnya. Scan tulang untuk mengidentifikasi kelainan pada tulang belakang. Pengobatan

Merujuk pada American Association of Neurological Surgeons, pengobatan skoliosis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kelengkungan tulang belakang.

Dokter juga menyesuaikan cara pengobatannya tergantung pada usia dan jenis skoliosis.

Berikut beberapa pengobatan skoliosis: Observasi

Pada kasus skoliosis ringan atau skoliosis ringan, yaitu 25 derajat untuk tulang yang masih tumbuh dan 50 derajat untuk tulang yang sudah tidak tumbuh lagi.

Untuk memantau perkembangan kurva, dokter mungkin melakukan pemeriksaan setiap empat hingga enam bulan selama masa remaja.

Pada saat yang sama, dokter mungkin merekomendasikan rontgen setiap lima tahun untuk orang dewasa jika gejalanya tidak memburuk.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Nyeri Akibat Fiksasi Skoliosis

Dokter akan memasang alat pendukung yang disebut brace jika derajat kelengkungannya antara 30 hingga 40 derajat.

Memakai penyangga tidak bisa menyembuhkan skoliosis, namun dapat mencegah kelengkungan tulang belakang semakin parah. Operasi

Pada anak-anak, operasi ini bertujuan untuk menghentikan perkembangan derajat kelengkungan di masa dewasa dan mengurangi deformasi tulang belakang.

Kebanyakan ahli merekomendasikan pembedahan ketika perkembangan kurva melebihi 40 derajat pada anak yang sedang tumbuh.

Pada saat yang sama, pembedahan mungkin direkomendasikan untuk orang dewasa jika derajat fleksi melebihi 50 derajat. Komplikasi

Menurut Medline Plus, ada beberapa komplikasi yang mungkin dihadapi penderita skoliosis, antara lain: Gangguan jantung dan paru-paru akibat tekanan tulang rusuk pada jantung dan paru-paru Nyeri punggung kronis Penampilan terganggu dan penurunan rasa percaya diri Infeksi tulang belakang setelah operasi Kerusakan pada tulang belakang saraf tulang belakang karena deformasi tulang belakang, yang memberi tekanan pada sumsum tulang belakang.

Baca juga: Pencegahan Stenosis Tulang Belakang (Spinal Column)

Menurut Klinik Cleveland dan Medline Plus, sebagian besar kasus skoliosis tidak dapat dicegah karena disebabkan oleh kondisi bawaan dan masalah genetik.

Namun jika skoliosis disebabkan oleh osteoporosis, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko osteoporosis, antara lain: Mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D. Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top