Kemenko PMK: Indonesia Kekurangan Guru BK untuk Cegah Kekerasan

JAKARTA, virprom.com – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengindikasikan masih kekurangan Tenaga Konseling (BK) guru di Indonesia.

Pj Deputi Varsito Bidang Koordinasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Moderasi Beragama pada Departemen Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menjelaskan, bimbingan dan nasehat guru sangat diperlukan untuk melihat perubahan perilaku dan perilaku siswa. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah bullying, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual yang dialami oleh siswa.

“Saat ini kita kekurangan guru BK dan kurangnya kapasitas guru dalam memantau perilaku siswa,” kata Varsito kepada wartawan di kantor PMK Kementerian Koordinator, Senin (19/8/2024).

Baca: Guru Sekolah Dasar Ditangkap Polisi Karena Menganiaya Siswa Perempuan di Kelas

“Jumlahnya masih belum mencukupi dan jarang sekali dibukakan pintunya, karena guru masih menjadi yang utama,” lanjutnya.

Menurut Varsito, situasi tersebut turut berkontribusi pada meningkatnya kasus kekerasan terhadap siswa di bidang pendidikan. Banyak kasus kekerasan yang terlambat terdeteksi karena korban memilih diam dan tidak berani melaporkannya.

“Jadi perlu bimbingan dan nasehat dari guru-guru yang ahli di bidangnya,” kata Warcito.

“Oleh karena itu, guru yang memiliki keterampilan prima, peka terhadap perubahan perilaku siswa,” lanjutnya.

Baca Juga: Menko PMK Minta Aparat Pemda Bekerja di Bluesukan Untuk Mengurangi Kemiskinan Ekstrem

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, terdapat 2.355 kasus kekerasan di lingkungan pendidikan yang dilaporkan pada Januari-Agustus 2023. Jumlah ini meningkat 10 persen dari 2.133 kasus pada tahun 2022.

Sementara menurut data Program Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), tercatat 1.130 korban kekerasan di lingkungan pendidikan sejak 1 hingga Agustus 2024.

“Utangnya semakin meningkat setiap tahunnya. Sementara itu, kita berharap generasi baru kita ke depan dapat memperoleh pendidikan yang unggul, kata Varsito.

Baca Juga: Menko PMK Pelajari Program Makan Gratis di Brazil

Berdasarkan hal itu, sebaiknya jumlah guru BK dan BK di setiap satuan pendidikan disesuaikan. Hal ini diharapkan dapat mendeteksi, mencegah dan mengendalikan kasus kekerasan di sekitar sekolah.

“Perlu adanya pemberian nasehat dan masukan dari para guru di bidang pendidikan dasar sesuai dengan jumlah siswa yang dibantu,” ujarnya. Simak beritanya langsung di kanal WhatsApp virprom.com ponsel: https://www. whatsapp com/channel / 0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top