Yunus: Bangladesh Sedang Alami Revolusi yang Dipimpin Mahasiswa, Monster Telah Pergi

DHAKA, virprom.com – Pemimpin pemerintahan sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, mengatakan negaranya sedang menghadapi revolusi yang dipimpin mahasiswa.

“Ini adalah sebuah revolusi, sebuah revolusi yang dipimpin oleh mahasiswa. Tidak ada keraguan setelah semua urusan pemerintahan runtuh,” kata tokoh Bangladesh yang pernah meraih Hadiah Nobel Perdamaian itu dalam jumpa pers, Minggu (8/12/2024) waktu setempat.

Yunus (84) tiba kembali di Bangladesh dari Eropa pada Kamis (8/8/2024).

Baca Juga: Putra Syekh Hasina: Jika Pemilu Tidak Segera Dilaksanakan, Kekacauan Akan Kembali Terjadi di Bangladesh

Dia dipanggil oleh para pemimpin mahasiswa yang memprotes dan menggulingkan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Yunus diminta memimpin reformasi demokrasi.

“Saya berkata, ‘Saya menghormati Anda, saya mengagumi Anda. Apa yang telah dia lakukan benar-benar tak tertandingi.” “Karena Anda memerintahkan saya melakukan ini, saya menerima amanah Anda,” kata Yunus seperti dikutip AFP kepada para pimpinan mahasiswa.

Beberapa sekutu utama Hasina kemudian mengundurkan diri setelah Yunus menjadi pemimpin pemerintahan sementara.

Mereka termasuk mantan Ketua Mahkamah Agung dan Gubernur Bank Sentral Bangladesh.

Mahasiswa mengultimatum mereka untuk meninggalkan jabatannya, namun Yunus mengatakan pengunduran diri mereka diajukan secara sah.

“Mereka (mahasiswa) ingin ada pengadilan baru. Jadi mereka pergi ke sana dan menuntut ketua pengadilan mundur dan menekannya untuk mundur,” jelasnya.

“Saya yakin mereka akan mencari cara hukum untuk membenarkan semua ini karena secara hukum…semua langkah sudah ditempuh,” kata Yunus.

Syekh Hasina (76) sendiri dikabarkan melarikan diri dengan helikopter ke India.

Dia pergi setelah pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan Dhaka dan menyerbu istana perdana menteri.

Baca Juga: Kerusuhan di Penjara Bangladesh, 12 Napi Tewas, Ratusan Kabur

Pemerintahannya dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, termasuk pembunuhan di luar proses hukum terhadap ribuan lawan politik.

“Akhirnya monster itu hilang,” kata Jonah.

Namun, meski dukungan publik sangat besar terhadapnya, Yunus memperingatkan bahwa pemerintahan sementara yang dipimpinnya akan menghadapi keputusan sulit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top