Profil Oleksandr Syrsky, Jenderal Ukraina Kelahiran Rusia yang Pimpin Serangan ke Kursk

KURSK, virprom.com – Panglima Tertinggi Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskiy, memimpin pasukannya untuk menyerang Kursk di Rusia, yang merupakan kekalahan mengejutkan bagi pasukan Moskow.

Lahir di Rusia, mengenyam pendidikan di Moskow, ia kini memimpin pasukan Ukraina menduduki lebih dari 1.000 kilometer persegi wilayah Kursk.

Serangan Kursk pada 6 Agustus 2024 mengakhiri kemunduran pasukan Ukraina selama berbulan-bulan dan merupakan operasi terbesar yang dilakukan pasukan asing di Rusia sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Ukraina Berusaha Lebih Keras, Giliran Rusia Deklarasikan Keadaan Darurat di Wilayah Belgorod Profil Oleksandr Syrsky

Syrskyi diangkat menjadi panglima tertinggi Ukraina pada Februari 2024, namun tidak sepopuler pendahulunya, Valery Zaluzhnyi, yang merupakan ikon nasional.

Pria berusia 59 tahun ini lahir di Rusia era Soviet pada tahun 1965 dan belajar di Akademi Tentara Merah di Moskow.

Pada 1980-an, ia ditugaskan ke Ukraina, yang saat itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Namun, ketika Uni Soviet runtuh, ia tetap tinggal di Ukraina, tempat ia belajar di Universitas Pertahanan Nasional di Kyiv dan kemudian bergabung dengan tentara Ukraina yang baru merdeka.

Tiga dekade kemudian, Syrsky masih belum fasih berbahasa Ukraina, dan orang tua serta saudara laki-lakinya masih tinggal di Rusia.

Ketika Syrsky dicalonkan sebagai panglima tertinggi Ukraina pada Februari 2024, saudaranya berbicara kepada kantor berita negara Rusia TASS.

“Saya tidak berhubungan dengannya, saya bahkan tidak tahu di mana dia berada. Saya tidak tahu apa pun tentang dia,” kata dia seperti dikutip kantor berita AFP.

The Guardian melaporkan bahwa ibu mereka Lyudmila menyukai media sosial yang mendukung invasi ke Ukraina.

Syrskij bukanlah tokoh terkenal di Ukraina, namun ia memainkan peran penting dalam perang melawan pasukan Rusia.

Syrsky memimpin pertahanan Kiev pada hari-hari awal invasi, ketika pasukan Rusia mengancam pusat kekuatan Ukraina.

Beberapa hari setelah Rusia menghentikan upayanya untuk merebut ibu kota Ukraina tahun lalu, Zelenskyy menganugerahi Syrsky penghargaan tertinggi negara itu, Pahlawan Ukraina.

Baca juga: Pelanggaran Konvensi Jenewa dalam Konflik Gaza dan Ukraina Jadi Sorotan

Enam bulan kemudian, Syrsky kembali menimbulkan kekalahan memalukan di Rusia. Dia memimpin serangan kilat pada musim gugur 2022 di Kharkiv.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top