Polemik PBNU dan PKB: Gus Yahya Temui Jokowi, Cak Imin Sowan Ma’ruf Amin

JAKARTA, virprom.com – Konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin memanas dan mendekati klimaks. Kedua kubu kini mulai menyambangi istana orang nomor satu dan dua di RI itu.

Usai Ketua PBNU Yahya Hulil Stagoff (Gus Yahya) bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu (14/8/2024), kini giliran Ketua PKB Mohimin Iskandar (Kak Aymin) yang bertemu dengan Wakil Presiden Maruf Amin. pada Kamis (15/8/2024).

Baca Juga: Chuck Aymin Sebut Kongres PKB Hanya Ada Satu, Lainnya Ilegal dan Harus Dibubarkan

 

Mengingat Maruf Ami merupakan mantan Ketua Pengurus Aam PBNU sekaligus Yahya menjabat Sekretaris Aam, pertemuan ini menarik perhatian. Chuck Laporkan Intervensi Im PBNU

Dalam pertemuan tersebut, Mohimin menyatakan PBNU berupaya melakukan intervensi terhadap P.K.B. 

Katanya, ‘Iya, semua harus ikut konstitusi, karena PBNU dan PKB itu dua organisasi yang berbeda, yang satu Orpol (organisasi politik, yang lain ormas),’ kata Chuck Aymin, kemarin.

Saya harap PBNU taat konstitusi, kalau bukan konstitusi siapa lagi yang taat. Artinya, hukum partai, hukum ormas, katanya menirukan ucapan Maruf Amin.

Baca Juga: Chuck Aymin Ungkap Pesan Maruf Amin: PKB dan PBNU Harus Taat Konstitusi

Mohimin menegaskan, dirinya akan menghormati wajah PBNU selama PBNU juga menghormatinya.

Di sisi lain, ia juga menyebut Marov Amin tampak lebih kuat dalam pertemuan kali ini. Kini pria berusia 82 tahun itu seolah menghindar menjadi juru damai antara PKB dan PBNU.

“Lebih lanjut beliau tegaskan. Bukan soal kedua ormas itu sama, yang penting beda, beda kiprahnya. Apa tugasnya NU, apa tugasnya PKB,” kata Mohimin.

Sebelumnya, Maruf Amin sempat menyatakan kesediaannya untuk menjadi penengah konflik antara P.K.B dan P.N.W.

Hal itu diungkapkannya pada Rabu (7/8/2024) usai mengunjungi Museum Gerabah Raharjo Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mohimin mengaku Maruf berpesan agar PKB tetap berjalan dan tidak terpengaruh oleh keadaan apa pun, serta tidak perlu khawatir dengan pelaksanaan muktamar pada 24-25 Agustus mendatang.

Baca juga: Jak Imin: Segelintir Orang PBNU Inginkan Anak Perempuan Masuk PKB

Maruf dianggap sebagai salah satu pionir yang meninggalkan banyak prinsip kebijakan penting saat PKB berdiri.

Untuk itu, Maruf juga diundang dalam kongres tersebut dan PKB meyakini Maruf akan berpartisipasi setidaknya secara virtual.

“Saya persilakan beliau (Wakil Presiden) membimbing dan memimpin tiga ribu peserta. Tiga ribu peserta ini ada di mana-mana (Indonesia), (termasuk) pimpinan cabang, diikuti sekretaris, bendahara, ketua direksi, Sekretaris Dewan Soro,” kata Mohimin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top