JAKARTA, virprom.com – Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan Kamboja untuk merawat dan melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat game online dan penipuan.

Kerja sama tersebut dijajaki saat perwakilan Indonesia dari Asisten Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Kerja Sama Asia, Pasifik, dan Afrika mengunjungi Kamboja pada Selasa (11/6/2024) hingga Sabtu (11/6/2024). 15/6/2024)

Baca Juga: Siapa saja Anggota DRP yang Diduga Judi Online? Inilah pimpinan MKD

Kunjungan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya perlindungan bagi warga negara Indonesia yang terjebak dalam perjudian online dan penipuan di Kamboja.

Kasus WNI yang terlibat perjudian online dan penipuan di Kamboja meningkat 91 kali lipat dalam tiga tahun.

Pada tahun 2020 tercatat 15 kasus dan akan meningkat menjadi 1.386 pada tahun 2023.

Dari jumlah tersebut, 544 kasus merupakan perjudian online dan 842 kasus merupakan perjudian online.

Kerjasama penegakan hukum dan pencegahan kasus pidana Perdagangan Orang (TRPO) di Indonesia juga dibahas dalam kesempatan tersebut.

(Selasa (18/6/2024)) menyampaikan bahwa kerja sama ini perlu ditingkatkan terutama dalam menafkahi WNI yang bekerja di Kamboja.

Baca juga: MPR Khawatir Dukungan Sosial yang Diberikan kepada Korban Judi Online justru dimanfaatkan untuk berjudi lagi.

Delegasi Indonesia menawarkan kesempatan untuk melatih kepolisian Kamboja dan Satuan Tugas TPPO untuk membangun intelijen dan praktik bersama dalam mengidentifikasi, menyaring, menyelidiki, dan melindungi korban TPPO pada akhir September 2024.

“Tawaran pelatihan ini mendapat respon terbaik dari tim terkait di Kamboja,” kata Nur Rokhma. Dengarkan berita terhangat dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda Pilih saluran berita favorit Anda Akses saluran compass.whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.