Menengok Cara Kerja Sistem Pertahanan Udara Israel

Sistem pertahanan udara Israel terdiri dari tiga komponen utama, David’s Sling, Arrow, dan Iron Dome. Ketiga komponen ini dirancang untuk melindungi Israel dari berbagai ancaman udara seperti rudal, roket, dan drone. Setiap sistem memiliki teknologi canggih dan mode operasi unik, mulai dari mencegat rudal balistik di luar atmosfer hingga menghancurkan roket jarak pendek yang mengancam wilayah berpenduduk.

Israel saat ini sedang mengembangkan sistem senjata laser yang disebut Iron Beam, yang diharapkan akan menjadi solusi yang lebih hemat biaya dan efektif dalam menghadapi ancaman udara di masa depan. Senjata laser menawarkan keunggulan dalam hal biaya operasional dan kemampuan menetralisir ancaman dengan cepat dan efisien.

Baca Juga: Usai Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber ​​Dome, Bagaimana Cara Kerjanya? gendongan David

Elemen pertama dari sistem pertahanan udara Israel adalah David’s Sling, juga dikenal sebagai Tongkat Ajaib. Komponen pertahanan ini dirancang khusus untuk mencegat rudal jarak menengah, drone, dan rudal jelajah.

Fungsionalitas David’s Sling mencakup kombinasi radar canggih dan pencegat yang dikenal sebagai “stunners”. Ketika radar mendeteksi ancaman yang mendekat, sistem menghitung jalur dan memutuskan apakah akan menembakkan pencegat.

Stunner, yang memiliki dua tahap terpandu, kemudian diluncurkan untuk menghancurkan ancaman udara sebelum mencapai targetnya. Keunggulan stunner adalah kemampuannya dalam bergerak dan melakukan intersepsi yang tepat bahkan terhadap ancaman yang bergerak cepat.

Sistem selempang David dimulai pada awal tahun 2000-an, sebagai bagian dari kolaborasi antara Israel dan Amerika Serikat (AS), dengan perusahaan Rafael Advanced Defense Systems dan Raytheon sebagai pengembang utamanya. Sistem ini pertama kali diterapkan oleh Israel pada tahun 2017, dan sejak itu telah menunjukkan kinerja yang efektif dalam berbagai uji coba dan situasi dunia nyata.

Meski tidak umum digunakan dalam konflik skala besar, David’s Sling dianggap sebagai bagian penting dalam menjaga pertahanan Israel terhadap ancaman rudal jarak menengah hingga jarak jauh. panah

Komponen kedua adalah sistem Arrow, yang menargetkan rudal jarak jauh. Sistem Arrow dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak jauh di luar atmosfer. Sistem tersebut merupakan bagian dari jaringan pertahanan berlapis Israel yang bertujuan untuk melindungi negaranya dari berbagai ancaman udara, terutama rudal balistik.

Panah adalah salah satu elemen pertahanan Israel yang paling canggih dalam hal kemampuannya untuk menargetkan dan menghancurkan ancaman selama tahap akhir penerbangan ketika rudal mulai menukik menuju sasaran.

Arrow bekerja dengan menggunakan radar canggih untuk mendeteksi peluncuran rudal musuh dan menghitung lintasan ancaman. Setelah target terdeteksi, sistem meluncurkan Arrow Interceptor, yang dapat mencapai kecepatan tinggi dan dilengkapi dengan teknologi panduan yang memungkinkan rudal mencegat dan menghancurkan targetnya di luar atmosfer.

Keuntungan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mencegat pada ketinggian yang sangat tinggi, dimana rudal balistik biasanya paling rentan.

Pengembangan Arrow dimulai pada akhir tahun 1980an sebagai bagian dari kolaborasi antara Israel dan Amerika Serikat, dengan perusahaan dari Israel Aerospace Industries (IAI) dan Boeing sebagai pengembang utama. Sistem ini telah diperbarui beberapa kali sejak pertama kali digunakan, dengan versi terbaru, Arrow 3, beroperasi sejak 2017.

Performa Arrow telah dibuktikan dalam banyak latihan dan dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan rudal paling efektif di dunia. Kubah Besi

Komponen ketiga adalah Iron Dome, yang dapat mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri. Iron Dome digambarkan di media sosial sebagai “asuransi jiwa Israel.” Sistem ini telah digunakan sejak Maret 2011.

Baterai Iron Dome mencakup unit radar dan pusat kendali yang dapat mendeteksi rudal segera setelah diluncurkan dan menghitung lintasan serta targetnya. Hanya perlu beberapa detik untuk mendeteksi proyektil yang mendekat. Hal ini penting karena, tergantung seberapa jauh mereka dari Gaza, warga Israel mungkin hanya punya waktu 15 hingga 90 detik untuk melarikan diri ketika sirene mulai berbunyi.

Baca juga: Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top