Muhammadiyah Klaim Tak Kejar Untung dalam Bisnis Tambang, Jatam: Omong Kosong

JAKARTA, virprom.com – Koordinator Nasional Pengacara Pertambangan (Jatam) Melky Nahar menilai pernyataan Pimpinan Muhammadiyah (PP) Pusat yang tidak mencari keuntungan di bisnis pertambangan tidak ada artinya.

“Soalnya saya juga baca mereka menganggap kita tidak berorientasi pada keuntungan ya? Maksudku, itu omong kosong banget, omong kosong,” kata Melky kepada virprom.com, Senin (29/07/2024).

Melky menilai bisnis tidak ada gunanya jika tujuannya bukan mencari keuntungan.

“Bisnis yang namanya bisnis ini hanya satu arah, yaitu profit. Jadi kalau menurut Muhammadiyah tidak profit, lalu buat apa mereka mau kelonggaran kalau tidak menguntungkan,” kata Melky.

Baca juga: NU dan Muhammadiyah Gabungkan Izin Pertambangan

Melky melanjutkan, pernyataan PP Muhamadiyah tidak logis karena banyak cabang dan pengelola cabang yang justru menolak pemberian izin pertambangan.

“Maksudnya aneh. Kayaknya pernyataan itu dibuat karena situasi mencekam ya? Karena banyak diserang dan tiba-tiba membuat pernyataan, lucu juga,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan, Muhammadiyah tidak mencari keuntungan meski sudah mendapat izin pertambangan dari pemerintah.

“Dan kita tidak mengejar keuntungan karena kalau kita memikirkan diri kita sendiri, insya Allah cukuplah Muhammadiyah,” kata Haedar, Minggu (28 Juli 2024).

Baca juga: Pelan tapi Pasti, PP Muhammadiyah Diizinkan Bereksploitasi untuk Organisasi Keagamaan

Haedar meyakini, pihaknya telah mendapatkan Izin Usaha Pengelolaan Pertambangan (IUP) yang banyak berprinsip pro lingkungan dan kesejahteraan sosial.

Ia juga menegaskan, Muhammadiyah akan mengembalikan IUP jika ada yang menyimpang dari pengelolaan pertambangan.

“Jika di kemudian hari dalam perjalanan kelompok mereka menemukan kondisi berbeda yang tidak memungkinkan terwujudnya keadilan sosial, kesejahteraan sosial, dan pengelolaan tambang yang ramah lingkungan, maka pada akhirnya kami tidak akan memaksakan diri untuk kembali ke IUP secara bertanggung jawab.”

Selain itu, ia juga berjanji bahwa Muhammadiyah akan mengelola tambang tersebut tanpa merusak lingkungan dan tanpa menimbulkan konflik dan perbedaan sosial. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top