Profil Muhammad Yunus, Bankir yang Bikin Pengemis Bisa Akses Kredit, Kini Jadi Pemimpin Bangladesh

DHAKA, virprom.com – Muhammad Yunus secara resmi diminta memimpin pemerintahan sementara Bangladesh mulai Selasa (6/8/2024), menyusul tergulingnya Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Pria berusia 84 tahun ini sering disebut sebagai “bankir dunia untuk masyarakat miskin” atau “bankir untuk masyarakat termiskin dari masyarakat miskin”.

Karya hidupnya adalah membuktikan bahwa masyarakat miskin layak mendapatkan penghargaan, dan ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006.

Baca juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus diangkat menjadi kepala pemerintahan sementara Bangladesh

Sistem kredit mikro revolusionernya diyakini telah memberikan kredit kepada lebih dari 9 juta masyarakat miskin di seluruh dunia, sebagian besar dari mereka berada di Bangladesh, salah satu negara termiskin di dunia.

Sebagian besar penerima manfaat adalah perempuan.

Yunus mengaku mengemukakan ide tersebut pada tahun 1976 saat menjadi profesor ekonomi di Universitas Chittagong di Bangladesh selatan.

Pinjaman pertama yang dia berikan adalah 27 USD (sekitar Rp 400.000). Penerimanya adalah 42 orang perempuan asal desa Jobra dekat universitas.

Hingga saat ini, perempuan bergantung pada rentenir lokal yang mengenakan suku bunga tinggi. Mengizinkan pengemis meminjam

Sistem perbankan konvensional enggan memberikan pinjaman kepada mereka yang terlalu miskin untuk memberikan jaminan dalam bentuk apa pun.

Keberhasilan program Muhammad Yunus melampaui semua harapan dan direplikasi di negara-negara berkembang di seluruh dunia.

Inisiatif-inisiatif keuangan mikronya menyasar masyarakat yang dijauhi oleh sistem perbankan tradisional, yang berarti mereka yang terlalu miskin untuk mempunyai jaminan untuk mendapatkan pinjaman, jika mereka punya, BBC melaporkan pada Rabu (2/3/2011). tidak mampu membayarnya kembali.

Baca juga: Presiden Bangladesh membubarkan parlemen setelah diserang oleh pengunjuk rasa mahasiswa

Yunus berupaya mengubah lingkaran setan “pendapatan rendah, tabungan rendah, dan investasi rendah” menjadi siklus baik “pendapatan rendah, suntikan kredit, investasi, pendapatan lebih banyak, tabungan lebih banyak, investasi lebih banyak, pendapatan lebih banyak”.

Skema ini sangat sukses bahkan para pengemis pun bisa meminjam uang melalui skemanya.

Grameen Bank, pemberi pinjaman keuangan mikro yang didirikan oleh Yunus, kemudian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Bangladesh yang luar biasa, dan kinerjanya ditiru oleh banyak negara berkembang.

“Orang tidak dilahirkan menderita karena kelaparan dan kemiskinan,” kata Yunus dalam pidatonya saat menerima Hadiah Nobel tahun 2006, seperti dikutip AFP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top