JAKARTA, virprom.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan tidak akan menggelar konferensi tandingan.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBNU Umarsyah menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin yang menyebut akan dibubarkan jika ada konferensi menentang PKB.

Informasinya tidak jelas, tuduhannya tidak jelas. Ini yang kita sayangkan, kenapa selalu muncul cerita tidak jelas seperti itu? , Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

Baca juga: PBNU Tak Mau Libatkan Pihak Eksternal untuk Selesaikan Konflik dengan PKB

Kata Umarsyah, Rais Aam PBNU menyuruh PBNU hanya memperbaiki PKB, bukan mengadakan muktamar luar biasa.

“Mohon ditunggu, tapi untuk ditingkatkan,” kata Umarsyah.

Sebelumnya, Cak Imin meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membubarkan diri jika Kongres bentrok dengan PKB.

Permintaan itu diungkapkan Cak Imin di tengah konflik antara PKB dan PBNU.

Cak Imin membenarkan, Kongres resmi PKB hanya ada satu kali, yakni digelar di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

“Di Bali cuma ada satu kongres. Kalau ada yang namanya Kongres PKB, itu ilegal. Saya minta Kapolri membubarkan secara tegas demi implementasi undang-undang parpol,” kata Çak. Tambang di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).

Baca juga: PBNU Akan Telepon Cak Im, Minta Keterangan Soal Konflik dengan PKB

Cak Imin menegaskan, penyelenggaraan muktamar yang berbeda dengan yang resmi digelar PKB merupakan perbuatan melawan hukum.

Menurut dia, kepemimpinan PKB sudah sah dan dilindungi Undang-Undang Partai Politik.

Oleh karena itu, jika ada pihak yang berniat menggelar muktamar ilegal, Cak Imin meminta agar PKB tidak disalahkan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.