Riset: Jurnalis di Asia Tenggara Sudah Akrab dan Adopsi AI

virprom.com – Teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi topik hangat di berbagai industri, termasuk industri media. 

Di kantor berita internasional, AI sering digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti pembuatan konten, pengumpulan dan analisis data, pengenalan gambar, dan penerjemahan.

Di Asia Tenggara, jurnalis juga akrab dengan penggunaan AI dalam pekerjaan mereka. Hal tersebut terungkap dalam penelitian terbaru yang dilakukan Vero, sebuah konsultan media sosial di Asia Selatan.

Dalam penelitian bertajuk “Anda dan Jurnalisme di Asia Tenggara: Menjelajahi Peluang dan Tantangan,” Vero melakukan survei terhadap jurnalis teknis dan non-teknis dari Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Baca Juga: Microsoft Larang Kecerdasan Buatan Menggantikan Karyawan

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana jurnalis di wilayah pasar ini menggunakan, mempelajari, dan berpikir tentang AI, serta ekspektasi, masalah, dan kebutuhan mereka terkait AI dan jurnalisme. Kebanyakan jurnalis akrab dengan intelijen

Studi yang dilakukan Vero menemukan bahwa jurnalis di Asia Tenggara sangat akrab dengan AI, terutama potensi dan penerapannya.

Indonesia dan Thailand menunjukkan tingkat pemahaman tertinggi, dengan 95 persen jurnalis di negara-negara tersebut memahami AI.

Di Thailand, jurnalis tidak hanya mengetahui, tetapi juga dapat mengintegrasikan AI dalam pekerjaan mereka. Sebaliknya di Indonesia, meski tingkat warganya tinggi, hanya 75 persen yang menggunakan kecerdasan buatan dalam pekerjaannya.

Tren serupa juga terjadi di Filipina, di mana 90 persen jurnalisnya akrab dengan kecerdasan buatan, namun hanya 52 persen yang sudah mengintegrasikannya ke dalam jurnalisme mereka.

Sebaliknya, meski tingkat keakraban hanya 78 persen, 100 persen jurnalis Vietnam yang disurvei menyatakan sikap positif terhadap perubahan yang akan dibawa oleh AI dalam pekerjaan mereka.

Menurut Vero, perbedaan tren di kawasan Asia Selatan ini menunjukkan betapa sulitnya memperkenalkan AI dalam jurnalisme.

Faktor-faktor seperti pelatihan khusus, sumber daya yang tersedia, dan dukungan organisasi memainkan peran utama dalam menentukan seberapa baik perusahaan media dapat mengadopsi dan menggunakan teknologi AI dalam pekerjaan mereka.

Baca Juga: Telkom Group Perkenalkan GPUaaS, Percepat Adopsi AI di Indonesia AI adalah teman di ruang redaksi

Kecerdasan buatan menghadirkan standar baru dalam pengumpulan berita, penyampaian berita, dan analisis konten.

“Dampak AI dalam jurnalisme tidak terbatas pada otomatisasi; teknologi ini berperan penting dalam meningkatkan akurasi, kecepatan, dan pembuatan laporan yang lebih lengkap,” kata COO Vero Rafael Lachkar dalam keterangan yang ditulis CompassTechno, Jumat (22/8/2024). ).

Teknologi kecerdasan buatan telah berhasil digunakan dalam industri media di Asia Selatan. Kebanyakan jurnalis memikirkan peran intelijen di ruang redaksi, meski pada awalnya mereka skeptis terhadap masalah pekerjaan dan masalah etika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top