PM Netanyahu: AS Akan Tetap Jadi Sekutu Utama Israel Siapa Pun Presidennya

JERUSALEM, virprom.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan tetap menjadi sekutu penting Amerika Serikat di Timur Tengah, terlepas dari siapa yang terpilih dalam pemilihan presiden AS 2024.

Hal itu disampaikan Netanyahu pada Senin, 22 Juli 2024 sebelum terbang ke Washington DC untuk berpidato di Kongres AS.

Ini akan menjadi kunjungan pertama Netanyahu ke sekutu internasional terpentingnya sejak kembali menjabat perdana menteri untuk masa jabatan keenam pada akhir tahun 2022.

Baca juga: Reaksi Pemilih Setelah Biden Tersingkir dari Pilpres AS 2024

Agenda Netanyahu dibayangi oleh pengumuman Joe Biden yang memutuskan mundur dari pencalonan presiden AS.

Netanyahu juga mengatakan bahwa dia berterima kasih kepada Biden atas semua yang telah dia lakukan untuk Israel selama karirnya.

Dia berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan Biden mengenai isu-isu seperti pembebasan sandera Israel di Gaza, mengalahkan Hamas dan menghadapi Iran dan proksinya di wilayah tersebut.

Pertemuan dengan Biden rencananya akan dilakukan pada Selasa (23/7/2024), jika presiden berusia 81 tahun itu sudah pulih dari Covid-19. Netanyahu dijadwalkan berpidato di Kongres AS pada Rabu (24 Juli 2024).

“Saya akan memberitahu teman-teman saya di kedua belah pihak bahwa tidak peduli siapa yang dipilih rakyat Amerika sebagai presiden berikutnya, Israel akan tetap menjadi sekutu Amerika yang sangat diperlukan dan kuat di Timur Tengah,” katanya kepada wartawan sebelum berangkat, seperti dikutip Reuters.

“Di masa perang dan ketidakpastian ini, penting bagi musuh-musuh Israel untuk mengetahui bahwa Amerika dan Israel berdiri bersama hari ini, besok, dan selamanya,” tambah Netanyahu.

Dia menambahkan bahwa dia ingin memperkuat dukungan kedua belah pihak, yang sangat penting bagi Israel.

Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Menghormati Biden Setelah Mencoret Kandidat Presiden AS

Setelah berbulan-bulan hubungan yang dingin dengan Washington terkait serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, kunjungan tersebut menawarkan sebuah platform bagi Netanyahu untuk meningkatkan hubungan dengan Washington.

Pidatonya di depan Kongres AS akan fokus pada koordinasi respons Israel dan AS terhadap situasi yang bergejolak di Timur Tengah, di mana risiko perang Gaza dan konflik regional yang lebih luas semakin meningkat.

Pidato tersebut mungkin tidak terlalu konfrontatif dibandingkan pidato Netanyahu di depan Kongres pada tahun 2015 ketika ia mengkritik upaya Presiden Barack Obama untuk menandatangani perjanjian nuklir dengan Iran.

  Dengarkan berita terbaru dan penawaran berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top