Situasi Memanas, Kemenlu Minta WNI Tunda Kunjungan ke Lebanon, Iran, dan Israel

JAKARTA, virprom.com – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta Warga Negara Indonesia (WNI) menunda perjalanan dan perjalanan ke wilayah Lebanon, Iran, dan Israel karena eskalasi situasi.

Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), mengatakan KBRI Beirut menaikkan status darurat dari II menjadi peringatan I karena tingginya potensi eskalasi.

Alert I diketahui dikerahkan di Lebanon selatan sejak konflik Gaza pecah tahun lalu. Namun saat ini wilayah Beirut dan sekitarnya telah dinyatakan dalam situasi berbahaya II.

Judha, Jumat (8/9/2024) di Gedung Palapa Kementerian Luar Negeri Jakarta Pusat, mengatakan, “Bagi warga negara kami yang berniat mengunjungi Lebanon, Iran, dan Israel, kami sangat menghimbau untuk menunda keberangkatan.”

Baca juga: Lebanon Siaga 1, Pemerintah Terus Upaya Evakuasi WNI

Judo mengatakan, sejauh ini pihaknya mencatat masih ada sebagian WNI yang masih berangkat ke Israel untuk menunaikan ibadah haji.

Oleh karena itu, dia meminta WNI untuk menunda perjalanannya. Ia juga mengimbau WNI segera meninggalkan Lebanon.

“Kami mengimbau WNI yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon. Kami mengimbau mereka untuk menunda hingga situasi lebih aman dan jika terjadi keadaan darurat segera menghubungi hotline KBRI,” kata Judha.

Sementara itu, seiring meningkatnya situasi di Lebanon, Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Beirut dan seluruh perwakilan Indonesia di Timur Tengah telah menyiapkan rencana darurat.

Situasi ini dipersiapkan karena potensi ketegangan, khususnya di Lebanon, cukup tinggi. Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Beirut dan perwakilan RI di kawasan Timur Tengah terus memantau secara cermat situasi di kawasan tersebut.

Dalam Status Siaga I, pihaknya menginisiasi langkah repatriasi WNI.

“Di saat potensi eskalasi situasi sangat tinggi, KBRI Beirut bekerja sama dengan pusat ini memutuskan untuk menaikkan status seluruh wilayah Lebanon ke level 1,” ujarnya.

Baca Juga: Berapa Banyak Negara yang Meminta Warganya Meninggalkan Lebanon? 

Judo kemudian mengatakan, berdasarkan informasi KBRI Beirut, hingga saat ini terdapat 203 WNI di Lebanon. Jumlah tersebut belum termasuk kontingen TNI yang berjumlah 1.232 orang.

Judha mengatakan, berdasarkan komunikasi, situasi WNI relatif masih aman.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, sekolah masih dibuka sehingga sebagian WNI memilih tetap tinggal. Sebab, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Indonesia yang menikah dengan warga negara Lebanon.

Namun dalam konteks keadaan darurat dan melihat eskalasi yang semakin meningkat, kami kembali mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk waspada. Kemudian ikuti langkah-langkah darurat yang digariskan KBRI Beirut, jelas Judha. . .

Baca juga: Warga Indonesia Bahas Situasi di Lebanon di Tengah Mendalamnya Konflik Hizbullah-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top