Sering Sakit Leher? Kecanduan Ponsel Penyebabnya

virprom.com – Melihat layar ponsel sejak lama sudah menjadi kebiasaan masyarakat modern. Dari saat kita bangun hingga mata siap untuk terpejam, kita seakan tidak bisa melepaskan diri dari perangkat kesayangan kita.

Sayangnya, kebiasaan ini banyak menimbulkan dampak negatif, termasuk nyeri pada otot leher bahkan di kepala. Meski tidak mengancam jiwa, nyeri leher bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Keluhan nyeri pada otot leher kini lebih banyak terjadi di ruang praktik dokter. Penderitanya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dengan alasan yang sama, yakni kebanyakan melihat ponselnya.

Para ahli menyebut kondisi ini sebagai tech neck syndrome, yaitu cedera stres berulang yang disebabkan oleh memiringkan kepala ke depan dan ke bawah dalam jangka waktu lama.

Sindrom leher teknologi mirip dengan gejala kekakuan otot atau nyeri leher terus-menerus akibat penggunaan perangkat yang berlebihan.

Di Singapura, hampir 80 persen pasien yang mengeluhkan nyeri leher adalah anak muda.

Baca juga: Bukan Saraf Terjepit, Ini Penyebab Sakit Punggung Paling Umum

Menurut Dr.Thor Timothy A Chutatape, seorang dokter di Novena Pain Management Center, kaum muda lebih rentan terhadap teknologi leher karena penggunaan perangkat yang lebih intensif.

“Game seluler juga membuat ketagihan dan intens. Pemain yang berada dalam posisi yang sama dalam waktu lama tanpa berbaring lebih berisiko,” kata Dr. Thor.

Rasa sakit akibat kondisi ini tidak hanya terjadi di leher saja, tapi juga di bahu, punggung atas, bahkan kepala. Penderitanya juga sering mengeluhkan otot kaku dan terbatasnya rentang gerak.

Pengobatan sakit leher

Jika keluhan ini diabaikan maka dapat menyebabkan kerusakan pada postur tubuh.

“Postur tubuh yang buruk dan terus-menerus dapat menyebabkan postur kepala condong ke depan dengan bahu membulat dan tulang belakang kyphotic, yang berhubungan dengan otot gluteal dan gluteal yang tegang,” kata fisioterapis Singapura Beh Jyh Yun.

Baca juga: Pilihan pengobatan saraf terjepit di leher

Tulang belakang kyphotic mengacu pada tulang belakang dengan lengkungan ke depan yang berlebihan.

Keluhan yang tidak diobati juga dapat menyebabkan peradangan pada jaringan lunak leher, degenerasi tulang belakang, dan masalah jangka panjang seperti saraf terjepit.

Menurut Dr. Thor, ada berbagai pengobatan yang bisa dilakukan sebelum masalahnya menjadi serius. Perawatan leher teknis meliputi suntikan antiinflamasi dan pelemas otot yang dapat mengurangi rasa sakit.

Pasien mungkin juga menjalani fisioterapi atau akupunktur.

“Mengonsumsi obat pereda nyeri bukan solusi yang baik karena saraf terjepit tidak ditangani. Untuk nyeri yang berkepanjangan dan parah, terkadang diperlukan operasi pada saraf terjepit,” ujarnya.

Pencegahan selalu menjadi pilihan terbaik dan dokter menyarankan untuk mengurangi kebiasaan menatap layar gadget dan melakukan peregangan secara teratur. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top