Tim Basket Tunarungu Indonesia Akan Tampil di Olimpiade Tunarungu ASEAN

virprom.com – Indonesia Deaf Basketball (IDB) terus memperjuangkan masuknya pebasket tunarungu. Salah satu caranya adalah dengan mengundang tim basket tunarungu ke kompetisi internasional.

Pendiri Tim Indonesia Deaf Basketball Team Joshua Prawira mengatakan, pengalaman mengikuti kompetisi internasional sangat penting untuk menambah catatan waktu terbang tim Indonesia Deaf Basketball (IDB).

Tim Bola Basket Tunarungu Indonesia akan mengikuti Turnamen ASEAN-Australia pada September 2024, kata Joshua dalam keterangan pers yang diterima pada Jubilee Bola Basket Tunarungu Indonesia di Ibu Kota Ganderia, Sabtu (10/8/2024).

“Juara 1, Juara 2, dan 3 ASEAN Deaf Basketball nantinya akan lolos ke Deaflympics Tingkat Dunia di Jepang pada tahun 2025. Tapi kalau gagal lolos ke Jepang tidak masalah, yang penting kita berikan yang terbaik,” ujarnya.

“Untuk itu mohon doanya agar tim basket tunarungu Indonesia memiliki pola pikir juara,” kata Joshua.

Baca Juga: Kevin Durant Cetak Sejarah: Pebasket Peraih Medali Emas Olimpiade Terbanyak

Joshua menambahkan, IDB didirikan setahun lalu untuk memberikan kesempatan kepada para pemain bola basket Tuanrung untuk menunjukkan bakatnya. Ia berharap kehadiran IDB dapat diketahui masyarakat luas.

“Pertandingan bola basket yang melibatkan pemain bola basket tunarungu masih jarang terjadi. Namun bukan berarti para pemain bola basket tersebut tidak memiliki kemampuan berprestasi hanya karena keterbatasan yang dimilikinya,” kata Joshua.

Joshua mengungkapkan, ada sedikit perbedaan antara pemain basket biasa dan pemain basket tunarungu.

Karena para pemain tidak mendengar peluit wasit, terjadilah terobosan. 

Jika pemain tidak mendengar klakson atau peluit, maka diperlukan alternatif berupa pengibaran bendera untuk menandakan adanya pelanggaran.

Baca Juga: Momen Kevin Durant Pecahkan Rekor Bola Basket AS di Olimpiade

Warna bendera yang dikibarkan sesuai dengan warna masing-masing tim untuk menghindari kesalahpahaman. Setelah itu, wasit akan mengumumkan dengan bahasa isyarat apakah telah terjadi pelanggaran tertentu dan bagaimana pertandingan akan dilanjutkan, kata Joshua. 

Joshua mengatakan, Tim Bola Basket Tunarungu Indonesia dibentuk pada Agustus 2023. Pemain basket tunarungu berlatih secara rutin setiap hari Rabu dan Sabtu. Ada dua kategori, pemain basket elit dan pemain basket tunarungu.

Bagi elite yaitu kelompok umur 14 hingga 25 tahun, pelatihan berlangsung di Ganderia mulai pukul 14.00 hingga 18.00. Kelompok senior, yaitu berusia antara 25 hingga 30 tahun, mengadakan kelas mulai pukul 18.00 hingga 22.00 di Delima Skol Kemang. 

Joshua berharap semakin banyak lagi pebasket tunarungu yang bergabung di Indonesia Deaf Basketball. Kecintaan Joshua pada bola basket sangat besar.

Dia pertama kali menyukai bola basket pada usia 9 tahun. Penggemar klub IBL Pelita Jaya dan Michael Jordan sejak kecil.

“Semenjak saya dikenalkan dengan basket dan Michael Jordan, saya semakin semangat. Saya juga mendapat banyak teman dan diterima semua kalangan,” ujarnya.

“Demikian pula komunitas kami juga diterima dengan baik oleh teman-teman biasa lainnya yang menyukai basket. Inilah mengapa saya jatuh cinta dengan bola basket,” kata Joshua.

Joshua bergabung dengan Klub Junior Pelita Jay sebelum bermain streetball. Ia sempat bergabung dengan Future Bandung sebelum pindah ke LA Streetball dan mendapat julukan Da Pickhan One dari legenda streetball Indonesia Richard Insein. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top