Inkonsistensi Pemerintah Jadi Penyebab Turunnya Penjualan Mobil Listrik

JAKARTA, virprom.com – Pemerintah kerap mengubah kebijakan mobil listrik, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang enggan membeli mobil listrik berbasis baterai sehingga memperlambat laju pertumbuhan pasar mobil nasional.

Hyundai Indonesia misalnya, penjualan Ioniq turun 5 hingga 74 persen year-on-year (y-o-y), dari 1.755 unit menjadi tersisa 466 unit. Meski mobil dirakit di lokasi dengan TKDN 40 persen.

“Kami menghadapi penurunan besar dalam penjualan kendaraan listrik. Pertama, kita menunggu peraturan pemerintah (insentif PPN) yang agak tertunda hingga Februari. Jadi pembeli wait and see,” kata Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID). , Fransiscus Soerjopranoto, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Hyundai Ioniq 5 N, Citarasa Mobil Sport Listrik

“Tetapi sekarang kita harus menunggu dan melihat alasannya? Karena ada kebijakan baru untuk kendaraan listrik CBU (semua impor) tanpa memberikan insentif,” lanjutnya.

Pasalnya, dengan adanya pembebasan pajak impor mobil listrik di Indonesia, logikanya masyarakat cenderung melihat pergerakan pasar terlebih dahulu untuk melihat apakah ada produk baru yang bisa dibeli atau tidak.

Mengingat jumlah produk kendaraan listrik yang beredar di pasaran saat ini sangat terbatas. Meski ada juga yang mendapat insentif PPN 10 persen karena memenuhi syarat TKDN sebesar 40 persen.

 

Produk yang menerima subsidi pemerintah antara lain Wuling Air ev dan Ioniq 5.

“Belum lagi pembicaraan saat ini tentang pemberian insentif bagi hibrida. Jadi sekarang lingkungan menunggu semakin kuat. Akankah mobil-mobil itu jatuh berulang kali? (Ada aturannya lagi),” kata Soerjo.

Baca Juga: Punya Pabrik Baterai, Hyundai Pastikan Ioniq 5 Capai TKDN 60 Persen

“Sebenarnya yang saya dengar, campuran itu sendiri sudah ditolak oleh Departemen Keuangan. Jadi kita lihat saja apa yang terjadi,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah tegas dalam menentukan sikap terhadap insentif kendaraan listrik, seperti pembebasan pajak bagi CBU, kendaraan full knock down (CKD), dan teknologi hybrid.

“Semua pengguna menunggu aturan keamanannya seperti apa? Kalau (peraturannya) mau keluar, ya di waktu yang sama. Jika tidak, pengguna akan terus menunggu dan melihat atau terus menunggu untuk melihat apakah ada perubahan atau perubahan. Tidak,” katanya lagi. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk masuk ke saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com /channel/ 0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Make yakin Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top