Serangan Drone Disebut Tewaskan Ratusan Warga Rohingya di Myanmar, Termasuk Anak-anak

NAYPYIDAW, virprom.com – Serangan drone terhadap warga Rohingya yang mencoba melarikan diri dari Myanmar telah menewaskan ratusan orang, termasuk keluarga dengan anak-anak.

Empat saksi mata, aktivis, dan seorang diplomat menyebutkan serangan drone tersebut terjadi pada Senin (8/5/2024).

Serangan tersebut menargetkan keluarga-keluarga yang menunggu untuk melintasi perbatasan ke Bangladesh.

Baca Juga: Guru dan Siswa Rohingya Dibunuh oleh Pria Bersenjata di Bangladesh

Seorang wanita hamil tua dan putrinya yang berusia 2 tahun termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan itu.

Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di negara bagian Rakhine dalam beberapa pekan terakhir, antara pasukan junta dan pemberontak.

Pada Jumat, 9/8/2024, tiga saksi mengatakan kepada Reuters bahwa tentara Arakan terlibat dalam penyerangan terhadap penduduk Rohingya. Namun, mereka kemudian membantah tuduhan tersebut.

Milisi dan tentara Myanmar patut disalahkan.

Reuters tidak dapat menentukan jumlah orang yang tewas dalam serangan itu atau mengidentifikasi siapa saja yang terlibat.

Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan tumpukan mayat tergeletak di lumpur. Koper dan tas mereka juga berserakan.

Tiga orang yang selamat mengatakan lebih dari 200 orang tewas sementara seorang saksi mata mengatakan dia melihat sedikitnya 70 mayat.

Baca Juga: Saat Tentara Myanmar Minta Bantuan untuk Rohingya…

Reuters memeriksa lokasi pengambilan video di luar kota pesisir Maungdaw di Myanmar. Namun, Reuters belum bisa memastikan secara independen tanggal pengambilan video tersebut.

Seorang saksi mata, Mohammed Eleyas, 35, mengatakan istrinya yang sedang hamil dan putrinya yang berusia 2 tahun terluka dalam serangan itu dan kemudian meninggal.

Eleyas mengatakan kepada Reuters dari kamp pengungsi di Bangladesh bahwa dia sedang bersama mereka di pantai ketika drone mulai menargetkan kerumunan orang.

“Saya mendengar beberapa tembakan,” katanya.

Eleyas mengatakan dia berbaring untuk berlindung dan terbangun dan mendapati istri dan putrinya terluka parah dan beberapa anggota keluarganya tewas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top