Honda Tetap Berharap Ada Insentif Mobil Hybrid

TANGERANG, virprom.com – Honda masih mengharapkan insentif pemerintah untuk mobil hybrid. Karena subsidi mendorong masuknya pasar.

Direktur Pemasaran dan Purna Jual Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billi mengatakan, pihaknya menginginkan insentif untuk mobil hybrid, namun bagaimanapun juga, ini adalah keputusan terbaik pemerintah.

Baca Juga: Pilihan Mobil Baru Dibanderol Rp 100 Jutaan di GIIAS 2024

Ya, semua pasti berharap, kita serahkan ke pemerintah. Menanggapi virprom.com baru-baru ini, Yusak mengatakan, Apapun keputusan yang diambil pemerintah, pasti bagus untuk pertumbuhan otomotif.

Yusak menjelaskan, pihaknya yakin mobil hybrid akan menjadi jembatan sebelum masyarakat Indonesia beralih dari mobil berbahan bakar konvensional ke mobil listrik.

Dibandingkan merek Jepang lain seperti Toyota, Honda sebenarnya termasuk merek yang cukup berhati-hati memasuki era elektrifikasi.

Honda baru akan meluncurkan mobil hybrid pada tahun 2023. Saat ini Honda memiliki dua model hybrid, CR-V Hybrid dan Accord Hybrid.

Baca Juga: 60 Persen Pelanggan Mobil Listrik Hyundai Membeli Dengan Tunai

Sementara itu, Honda memamerkan Phase WGN e:HEV di GIIAS 2024. Start mid-MPV bukan tidak mungkin dilakukan jika penerimaan sinyal bagus. Mobil listrik baru e:N1 akan diluncurkan pada awal tahun 2025.

Honda mempunyai alasan kuat untuk percaya bahwa mobil hybrid adalah jembatan yang kuat sebelum beralih ke mobil listrik.

Honda mengumumkan pasar mobil listrik masih kecil dibandingkan mobil bensin tradisional.

Baca Juga: Pemerintah harus tegas terhadap penjualan mobil tradisional

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan ritel mobil di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 998.059 unit, turun sekitar 2 persen dibandingkan 1.013.582 unit pada tahun 2022.

Baca Juga: 10 Mobil Baru yang Bakal Tampil di GIIAS 2024 Namun Belum Terjual

Pada angka tersebut, segmen elektrifikasi yang terdiri dari mobil hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik (BEV) menyumbang 6,51 persen dari total penjualan mobil di dalam negeri sebanyak 64 ribu 933 unit.

Rinciannya, penjualan mobil hybrid atau HEV mencapai 46.756 unit dengan pangsa pasar 4,68 persen, sedangkan mobil listrik hanya terjual 18.178 unit atau kurang dari 2 persen yakni kurang dari 1,82 persen.

Sederhananya, pasar mobil listrik baru menguasai 6,5 persen pasar mobil nasional. Campuran mobil hybrid sangat besar, dengan penjualan empat kali lebih banyak dibandingkan mobil listrik. Dengarkan berita terkini dan berita kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top