Upaya Bisnis Rental Mobil Hindari Modus Pencurian

JAKARTA, virprom.com – Salah satu bisnis yang cukup berisiko adalah persewaan mobil. Apalagi ada kasus pemilik mobil sewaan yang meninggal di Pati, Jawa Tengah, setelah diserang massa saat hendak mengambil kembali mobil sewaannya.

Kejadian ini pun seolah menjadi pembelajaran bagi perusahaan rental mobil agar terhindar dari penggelapan mobil yang bisa berujung pada penuntutan.

Mengantisipasi kejadian tersebut, Raihan Rivai, Direktur Osborne Car Rental, mengatakan pihaknya telah memperketat prosedur bagi calon konsumen yang akan menyewa mobil.

Baca juga: Persaingan Bus Sleeper AKAP Berat, Kata PO Juragan 99 Trans

“Mengingat pasar persewaan mobil, 90 persen pelanggan Osborne lebih memilih menyewa mobil tanpa sopir. “Tapi kuncinya tidak bisa diambil, hanya model KTP dan SIM saja, terlalu berisiko jika menyewa mobil di Indonesia,” kata Raihan saat dihubungi virprom.com, Senin (10/06/2024).

Menurut Raihan, hal terpenting sebelum meminjamkan mobil kepada calon pembeli adalah melakukan profiling atau pemeriksaan latar belakang calon pembeli terlebih dahulu.

“Kita cek background dari media sosial, nomor handphone, tempat tinggal, tempat kerja, kita lakukan profiling. Bagaimana cara kita bertemu dengan calon pembeli tersebut, kalau dalam pencarian terjadi sesuatu yang menghalangi kita, kita tidak akan menyewakan kepada mereka, “ucap Raihan.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah pemasangan teknologi GPS untuk mengetahui keberadaan mobil saat digunakan oleh penyewa.

“Bagi kami, pasang minimal dua GPS sehingga ketika salah satu GPS down, masih ada cadangan. Kami juga tergabung dalam organisasi BRN (Nasional Buser Rent Car) dan menjalin hubungan dengan pihak kepolisian,” kata Raihan.

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Di Bawah Rp 50 Jutaan Mulai Juni 2024

Sementara itu, Kisnanto Hadi Pribovo, Manajer Sembodo Rent Car, mengatakan setiap perusahaan rental memiliki SOP masing-masing.

Untuk tempat dia bekerja, calon penyewa, baik fisik maupun bisnis, diminta mengisi dokumen hukum atau data pribadi yang diperlukan.

“Kemudian jika dokumen sudah sesuai, prosesnya dilanjutkan dengan pemeriksaan ke tempat tinggal atau kantor.” Dokumen dan hasil survei yang ada selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut. “Kami menilai dari proses ini cukup untuk mengurangi potensi kejadian serupa,” kata Bovo. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top