Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

virprom.com – Presiden Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Puan Maharani, mendesak negara-negara anggota Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA) mendeklarasikan gencatan senjata kebakaran permanen di wilayah tersebut. kerusuhan di Gaza, Palestina.

“Saya mendorong MIKTA untuk menjadi kekuatan positif, menyelesaikan berbagai krisis global seperti krisis Palestina, Ukraina, dan krisis iklim,” kata Puan dalam siaran pers, Selasa (7/5/2024).

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam agenda konsultasi pembicara MIKTA ke-10 di Meksiko, Senin (05/06/2024).

Puan mengatakan parlemen di seluruh dunia harus berpartisipasi aktif dalam menangani berbagai permasalahan global. Selain itu, Parlemen juga harus berperan penting karena krisis global akan berdampak pada masyarakat, termasuk konflik di Gaza.

Baca juga: Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Pindahkan Penumpang…

“Kita tidak boleh menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” kata Puan.

“Negara-negara MIKTA harus menggunakan pengaruh kolektifnya untuk memulihkan nilai-nilai kemanusiaan dan mendorong gencatan senjata segera dan permanen,” lanjutnya.

Puan yakin konflik yang terjadi di Gaza saat ini telah memakan korban lebih dari 34.000 warga Palestina. Dia menjelaskan, setidaknya 15 orang meninggal setiap jamnya akibat konflik tersebut. Oleh karena itu, gencatan senjata permanen harus segera dilaksanakan.

“Kita harus mengubah paradigma, beralih dari perlunya suatu negara untuk ‘memenangkan perang’ menjadi ‘menangkan perdamaian’ (win the Peace, not win the war),” tegasnya.

Baca juga: Anggota DPR Minta OJK Tangani Keluhan Pelayanan BNPL

Selain itu, Puan juga menggarisbawahi pentingnya diplomasi parlemen dalam menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah masing-masing negara. Ia meminta parlemen negara-negara anggota MIKTA menjadi pilar utama dalam membangun perdamaian dan stabilitas internasional.

“Perdamaian adalah landasan bagi dunia untuk mencapai kemakmuran dan demokrasi. Parlemen harus memimpin dengan memberi contoh, terutama memimpin dengan memberi contoh, dengan mendorong tiga pilar utama perdamaian, khususnya dialog, diplomasi, dan rasa saling percaya,” ujarnya.

Ia mengatakan parlemen negara-negara anggota MIKTA juga harus membangun kepercayaan dalam upaya memperkuat diplomasi preventif untuk mengatasi konflik dan ketegangan geopolitik.

“Kita harus mendorong dialog, bukan mengambil tindakan sepihak. Kita harus mendorong kerja sama, bukan meningkatkan fragmentasi dunia. Karena akar konflik di berbagai kawasan adalah tidak adanya kepercayaan antar negara,” kata Puan.

Baca juga: 3 Anggota Komisi DPR Soroti Kasus Kekerasan Seksual di Lampung

Tak hanya itu, Puan juga berharap parlemen negara-negara anggota MIKTA menolak penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan perselisihan dan mengembangkan komitmen kuat untuk menjaga toleransi dan menghargai perbedaan.

Terkait agenda konsultasi pelapor MIKTA ke-10, mayoritas parlemen negara anggota MIKTA sepakat bahwa penyelesaian krisis Gaza akan dilakukan sesuai dengan hukum internasional.

Hal ini tertuang dalam Deklarasi Presiden yang disepakati oleh para ketua parlemen negara-negara anggota MIKTA yang berisi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top