Bagaimana jika Pradiabetes Tidak Diobati? Ini Penjelasannya…

virprom.com – Pradiabetes sangat bisa diobati, namun jika tidak ditangani akan menimbulkan masalah serius dalam jangka panjang.

Dikutip dari Cleveland Clinic, pradiabetes merupakan tanda peringatan diabetes tipe 2. Artinya gula darah Anda tinggi, namun tidak cukup tinggi untuk terkena diabetes tipe 2.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah normal adalah kurang dari 100 mg/dL (untuk kadar gula darah stabil) dan kurang dari 140 mg/dL (untuk kadar gula darah tidak teratur).

Baca juga: Bagaimana cara mengobati pradiabetes? Berikut langkah-langkahnya…

Jika Anda menderita pradiabetes, kadar gula darah Anda bisa mencapai 100-125 mg/dL (untuk tes gula darah cepat) dan 140-199 mg/dL (untuk tes gula darah acak).

Sayangnya, lebih dari 80 persen penderita pradiabetes tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya karena seringkali tidak menunjukkan gejala.

Lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui apa yang terjadi pada Anda jika pradiabetes tidak diobati.

Baca juga: Fakta Pradiabetes pada Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

Jika pradiabetes tidak diobati, hal berikut akan terjadi: Diabetes tipe 2

Pradiabetes adalah tahap pertama dari diabetes tipe 2. Jadi, hal pertama yang akan terjadi jika pradiabetes tidak diobati adalah Anda akan terkena diabetes tipe 2.

Jika Anda sudah menderita diabetes tipe 2, Anda memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan jangka panjang pada berbagai bagian tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, dan ginjal.

Baca juga: Bisakah Anak Mengalami Pradiabetes? Ini Diagnosanya… Penyakit Jantung

Dikutip dalam My Health Dijelaskan, penderita diabetes empat kali lebih mungkin terkena serangan jantung atau stroke.

Penyakit jantung sebenarnya merupakan pembunuh nomor satu penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Jika Anda sudah menderita diabetes tipe 2, Anda berisiko terkena penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan jenis penyakit jantung lainnya. Tali

Pradiabetes menyebabkan stroke karena gula darah tinggi dapat mempersempit dan menghambat aliran darah ke otak.

Penyumbatan pada arteri karotis (pembuluh darah yang membawa darah beroksigen ke kepala, otak, dan wajah) sangat meningkatkan risiko stroke.

Stroke terjadi ketika sebagian otak mengalami kerusakan akibat adanya masalah pada aliran darah ke otak.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Terkena Pradiabetes? Inilah faktor risikonya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top