Lebanon Khawatir Pertempuran Hezbollah-Israel Jadi Perang Besar

BEIRUT, virprom.com – Pasca serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, Hizbullah juga berperang dengan Israel di perbatasan Lebanon.

Hizbullah berperang dengan Israel hampir setiap hari. Akibatnya, ratusan orang meninggal dunia dan ribuan warga terpaksa meninggalkan rumahnya.

Hal ini dapat meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang besar di kedua belah pihak.

Baca juga: Soal Serangan Golan, Lebanon Minta Investigasi Internasional

Namun, di antara serangan dan serangan balik, terdapat tanda-tanda bahwa mereka berusaha menghindari konfrontasi besar.

Namun, kesalahan perhitungan selalu menjadi risiko, dan serangan pada hari Sabtu di kota Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bisa menjadi salah satu alasannya.

Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan di lapangan sepak bola yang menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk anak-anak, dalam serangan paling mematikan dalam konflik saat ini, dan Israel berjanji akan menanggapinya.

“Israel tidak akan mengabaikan serangan mematikan ini,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan dari kantornya, dikutip BBC, Minggu (28/7/2024).

“Hizbullah akan menderita akibat yang sangat besar yang belum dibayar,” katanya.

Namun Hizbullah membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Baca juga: Siapa Hizbullah Lebanon? Apakah Anda akan berperang melawan Israel?

Sebelum skala serangan menjadi jelas, kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka menargetkan Brigade Hormon dengan rudal Falak buatan Iran, salah satu dari beberapa serangan yang dilakukan pada hari itu.

Pangkalan tersebut, yang terletak di lereng Gunung Hermon, berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi ledakan, sehingga meningkatkan kemungkinan rudal tersebut meleset dari sasarannya.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan intelijen mengindikasikan serangan itu dilakukan oleh Hizbullah di Lebanon dan menggambarkan penolakan kelompok itu sebagai sebuah “kebohongan.”

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken juga mengatakan ada “indikasi” bahwa rudal tersebut ditembakkan oleh Hizbullah dan bahwa AS mendukung hak Israel untuk membela warganya dari serangan musuh.

Oleh karena itu, Lebanon akan menunggu kemungkinan tanggapan penting dari Israel.

Sejauh ini, lebih dari 450 orang telah tewas di Lebanon, termasuk sekitar 350 anggota Hizbullah dan setidaknya 100 warga sipil. 23 warga sipil dan setidaknya 17 tentara tewas di Israel.

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS: Roket Serang Dataran Tinggi Golan Ditembakkan Hizbullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top