Pria Pakistan Asif Merchant Didakwa atas Rencana Pembunuhan Pejabat Politik di AS, Siapa Saja yang Disasar?

WASHINGTON, D.C. virprom.com – Seorang pria Pakistan bernama Asif Merchant dituduh mengatur pembunuhan politik, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump.

Beberapa media Amerika, termasuk Associated Press (AP) dan NBC News, melaporkan bahwa mereka mencurigai pria berusia 46 tahun itu memiliki hubungan dengan Iran.

Kasus yang diungkapkan Departemen Kehakiman AS pada Selasa (6/8/2024) ini merupakan skema tabrak lari terbaru di luar negeri yang menyasar masyarakat Amerika.

Baca Juga: Investigasi Pemecatan Trump Ungkap Miskomunikasi

Hal ini terjadi dua tahun setelah para pejabat melarang program terpisah yang menurut para pejabat menargetkan mantan penasihat keamanan nasional pemerintahan Trump, John Bolton.

Menurut agensi AR, Asif Merchant pergi ke New York pada Juni lalu dan bertemu dengan orang-orang yang bergabung dalam pembunuhan tersebut.

Menurut pejabat federal, pedagang tersebut memberikan hingga $5.000 kepada dua pembunuh, yang merupakan petugas intelijen yang menyamar.

Pria Pakistan itu ditangkap pada bulan Juli setelah dia mengatakan dia akan memberikan instruksi lebih lanjut, termasuk nama-nama targetnya, setelah dia kembali ke Pakistan pada bulan Agustus atau September.

Dokumen pengadilan tidak mengidentifikasi targetnya.

Namun para pejabat AS bulan lalu mengakui bahwa Iran telah mengambil langkah-langkah keamanan setelah ancaman dilancarkan terhadap nyawa Donald Trump hanya beberapa hari sebelum ia berkampanye di Pennsylvania.

Seperti diketahui, Trump saat itu ditembak oleh pria bersenjata.

Baca Juga: Penembak Trump Disebut Pendukung Partai Republik Konservatif

Penembakan terhadap seorang pria berusia 20 tahun pada tanggal 13 Juli di Pennsylvania tidak terkait dengan ancaman Iran; Seorang pejabat penegak hukum mengatakan penangkapan pedagang tersebut tidak terkait dengan percobaan pembunuhan terhadap Trump.

Namun, pernyataan yang ditulis oleh agen FBI menunjukkan bahwa pedagang tersebut menargetkan pejabat tinggi, termasuk Trump.

Dia mengatakan kepada rekan-rekan penegak hukumnya yang menyamar bahwa dia ingin membunuh “politisi” dan memperingatkan mereka bahwa dia akan dikelilingi oleh petugas keamanan dengan menggambar serbet yang dapat membunuh targetnya. “

Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran, telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa Iran ingin membalas pembunuhan tahun 2020.

Trump memerintahkan serangan itu ketika dia menjadi presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top