virprom.com – Atlet Indonesia Rahmad Adi Mulyono tak memungkiri kangen masakan Indonesia selama dua pekan berada di Paris dan Olympic Village.

Rahmad Adi Mulyono merupakan rekan Vedric Leonardo di cabang speed climbing putra.

Sayangnya, pemain berusia 24 tahun itu melakukan start yang salah pada upaya pertamanya di babak unggulan. Bahkan, ia mencatatkan waktu 5,07 detik pada percobaan keduanya yang berada di posisi lima besar di antara kompetitor lainnya.

Namun, peraturan pendakian mengharuskan pemain dengan start yang salah memulai ronde berikutnya dari kematian.

Baca juga: Profil Rahmad Adi Mulyono, Penentu Impian Surabaya Raih Emas Olimpiade

Artinya, ia harus bertemu rekan senegaranya Vedric Leonardo yang menyamai rekor dunia di babak kualifikasi dengan catatan waktu 4,79 detik.

Alhasil, Adi harus menghadapi Vadrik di babak penyisihan.

“Iya mas, ini salah saya yang salah start,” kata Adi dalam acara Ngobrol Newsroom virprom.com, Jumat (9/8/2024).

Nasib malang di antara para pesaing terbaik dunia di Olimpiade Paris ini memberikan motivasi ekstra bagi para pendaki untuk menatap kompetisi berikutnya.

“Persaingan di sini berat, semua sama, jadi perhatikan. Siap meraih emas putra dan putri di Los Angeles 2028,” lanjut atlet asal Surabaya itu.

Ketua Pengurus Besar Federasi Pendaki Gunung Indonesia (FPTI) Yeni Wahid pun mengaku optimistis dengan masa depan atlet tersebut.

“Adi mencatatkan waktu terbaiknya di Olimpiade,” kata Yenni saat diwawancara.

Baca juga: Penyesalan Rahmad Adi di Olimpiade 2024

“Mentalitas Adi sudah juara, kita nantikan kejuaraan dunia lain yang bisa diikutinya, tapi Adi pertama kali menjadi juara dunia pada tahun 2020 saat usianya masih 19 tahun.”

“Adi mendapat kesempatan luar biasa untuk mengikuti Olimpiade ini.”

Adi berpesan kepada orang tuanya yang selama ini mengabaikan karirnya.

“Para orang tua, terima kasih atas dukungannya. Mulai saat ini saya akan lebih giat membuktikannya,” ujarnya.