Konsumsi Minuman Manis pada Anak Naik, Obesitas Melonjak

virprom.com – Konsumsi minuman manis secara global terus meningkat seiring dengan meningkatnya obesitas pada masa kanak-kanak.

Anak-anak di seluruh dunia semakin akrab dengan minuman berkalori tinggi dan angka obesitas pun meningkat. Konsumsi minuman manis tertinggi terdapat di Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Pada tahun 2018, anak-anak mengonsumsi rata-rata 3,6 minuman manis per minggu, naik 22,9 persen dari tahun 1990.

Penelitian tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Amerika Serikat, Yunani, Kanada, dan Meksiko, yang meneliti tingkat konsumsi minuman beralkohol selama tiga dekade di 185 negara.

Obesitas pada masa kanak-kanak meningkat selama periode ini, dan saat ini terdapat sekitar 160 juta anak dan remaja yang mengalami kelebihan berat badan di seluruh dunia.

“Temuan ini harus menjadi peringatan bagi hampir semua negara,” kata peneliti senior Dariush Mozaffarian dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Apa Ciri-Ciri Anak Gemuk? Penjelasan dokter diberikan di bawah ini…

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2023, diperkirakan lebih dari 39 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Jumlah ini meningkat secara signifikan dibandingkan beberapa dekade lalu, mencerminkan tren global yang mengkhawatirkan.

Selain itu, WHO juga melaporkan bahwa lebih dari 340 juta anak dan remaja berusia 5 hingga 19 tahun mengalami kelebihan berat badan.

Masalah jangka panjang

Dalam penelitiannya, tim peneliti mengamati minuman manis, termasuk minuman ringan, minuman energi, dan minuman rasa buah. Penelitian ini mengecualikan jus yang terbuat dari 100 persen buah dan sayuran, minuman tanpa kalori dengan pemanis buatan, teh, susu, dan kopi.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan minuman manis dengan obesitas pada masa kanak-kanak, yang pada akhirnya menyebabkan berbagai masalah kesehatan di masa dewasa, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker.

Baca juga: Minuman Manis Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

Pakar kesehatan anak Dr. “Ini merupakan biaya yang sangat tinggi bagi kesehatan individu, tidak hanya pada masa kanak-kanak, namun dalam jangka panjang, dan tentu saja menimbulkan beban ekonomi yang sangat besar,” kata pakar kesehatan anak Dr. Berthold Kolecko. kata Bertold Kolecko.

Di antara 25 negara dengan populasi anak terbesar, Meksiko memiliki konsumsi minuman manis tertinggi di kalangan anak-anak pada tahun 2018, dengan 10,1 porsi per minggu, diikuti oleh Uganda dengan 6,9 porsi, Pakistan dengan 6,4 porsi, serta Afrika Selatan dan Amerika Serikat dengan 6,2 porsi. setiap. .

Masyarakat Indonesia juga mempunyai kebiasaan besar mengonsumsi minuman manis. Data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan bahwa 50 persen anak usia 3 hingga 14 tahun mengonsumsi minuman manis setidaknya sekali sehari.

Hasil penelitian ini harus mendorong para pembuat kebijakan untuk merancang intervensi untuk mencapai perubahan perilaku dini dan mencegah dampak kesehatan di masa depan.

Menurut salah satu peneliti, Laura Lara-Castor, intervensi yang diperlukan antara lain pajak atau cukai yang lebih tinggi, peraturan pelabelan makanan dan pemasaran minuman manis, serta langkah-langkah untuk mencegah anak sekolah mengakses produk tersebut.

“Tren yang kita lihat dalam konsumsi minuman manis merupakan ancaman signifikan terhadap kesehatan masyarakat, dan ini adalah sesuatu yang perlu kita atasi demi masa depan yang sehat bagi masyarakat kita,” katanya.

Baca juga: Pakar Nutrisi Setiap Hari Mengingatkan Anda Tentang Bahaya Minuman Manis dan Dengarkan Berita Kami Langsung di Ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top