Ini Daftar Konser Musik yang Jadi Target Teror di Eropa

VIENNA, virprom.com – Konser musik di Eropa kerap menjadi sasaran serangan teroris, seperti yang dialami musisi Amerika Taylor Swift baru-baru ini di Wina, Austria.

Meski demi alasan keamanan, pembatalan konser musik Taylor Swift di Wina, Austria membuat penggemar kecewa.

Namun, ancaman keamanan terhadap konser atau pertunjukan budaya di Eropa bukanlah hal baru.

Baca juga: Jadwal Konser Taylor Swift di London Tetap Berlanjut, Tak Terpengaruh Situasi di Wina

Negara Islam atau ISIS baru-baru ini membantu mempopulerkan serangan teroris terhadap acara-acara budaya, yang merupakan sasaran empuk serangan teroris yang serius.

Berikut insiden teroris yang menyasar acara budaya di Eropa dalam beberapa tahun terakhir: Agustus 2024: Pembatalan tiga konser Taylor Swift

Pengungkapan rencana serangan teroris mendorong penyelenggara membatalkan konser Swift pada 8, 9 dan 10 Agustus di Stadion Ernst Happel. Masalahnya, menurut polisi, sebagian besar dari 65.000 pengunjung telah tiba di kota Wina.

Tak lama setelah penangkapannya, tersangka utama berusia 19 tahun itu mengakui bahwa ia bermaksud membunuh “banyak orang” dengan meledakkan dirinya.

Sejumlah cairan kimia dan peralatan teknis juga disita dari simpatisan kelompok teroris ISIS, ISIS.

Polisi juga menahan seorang remaja berusia 17 tahun terkait kasus yang sama. Penangkapan kedua tersangka ini dinilai berhasil menghilangkan ancaman serangan bom. Namun polisi Austria telah memperingatkan selama berbulan-bulan tentang peningkatan risiko terorisme.

Baca Juga: Targetkan 20.000 Penggemar Taylor Swift, Remaja Austria Terkait ISIS Rencanakan Serangan Bunuh Diri di Konser Maret 2024: ISIS Serang Aula Konser Crocus Moskow

Lebih dari 140 orang tewas pada Maret lalu dalam serangan di gedung konser Crocus di pinggiran Moskow, Rusia.

Empat pria bersenjata menembak para pengunjung dan membakar kompleks bangunan.

ISIS yang memerangi Rusia di Suriah dan juga aktif di wilayah Kaukasus, mengaku mendalangi serangan tersebut. Namun pernyataan ISIS tidak menyurutkan niat pemerintah Rusia untuk menunjuk Ukraina sebagai dalang serangan tersebut.

Ironisnya, serangan tersebut dimulai sesaat sebelum band rock Picnic menyanyikan lagu hit mereka “Nothing to Fear”. Juni 2017: Peringatan teror di “Rock am Ring”

Sekitar 86.000 penggemar rock terpaksa meninggalkan lokasi festival pada 2 Juni 2017 karena polisi mendapat informasi tentang kemungkinan ancaman teroris.

Setelah dilakukan penggeledahan intensif di lokasi kejadian dan dilanjutkan dengan penyelidikan, polisi tidak menemukan bukti nyata rencana penyerangan tersebut. Festival akhirnya dilanjutkan keesokan harinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top