Apakah Makanan Manis Dapat Menyebabkan Obesitas? Ini Penjelasannya

 

virprom.com – Makanan manis akan terasa enak dan bisa menjadi sumber energi jika dimakan dalam jumlah sedang. 

Namun, kebiasaan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis tidak baik bagi kesehatan. Lantas, apakah makanan manis bisa menyebabkan obesitas? 

Ya, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa menyebabkan penambahan berat badan yang berujung pada obesitas. 

Baca juga: 6 Alasan Makanan Manis Bisa Bikin Gemuk

Makanan manis bisa memicu obesitas karena mengandung banyak kalori, gula, tepung dan lemak. Selain itu, makanan manis tidak banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Ilmu Gizi Universitas Indonesia Dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK mengingatkan kita akan risiko obesitas akibat konsumsi minuman dan makanan manis yang menjadi penyebab obesitas dan sindrom metabolik.

Penggunaan minuman manis secara terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori sehingga meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan penyakit metabolisme,” kata Luciana, dilansir Antara, Jumat (8/8/2024).

Dinas Kesehatan Daerah DKI Jakarta mencatat, ada sekitar 60 anak yang mendapat terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSCM) Cipto Mangunkusumo.

Di media sosial diberitakan banyak anak atau remaja yang menderita gagal ginjal dan perlu cuci darah akibat konsumsi minuman manis (MBDK).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menghimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat menimbulkan banyak risiko penyakit.

Tak hanya itu, Peraturan Pemerintah 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan diterbitkan sebagai upaya mengurangi konsumsi makanan dan minuman terkait kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) berlebih di masyarakat. .

Terkait hal tersebut, Luciana mengatakan penggunaan minuman manis, baik dikemas maupun tidak, memiliki risiko terjadinya obesitas dan penyakit metabolik serupa seperti diabetes melitus, kolesterol atau trigliserida, peningkatan asam urat, hipertensi, dan gangguan kesehatan lainnya.

Khusus untuk anak-anak, ia menekankan pentingnya mendidik orang tua dan siswa tentang pola makan sehat, agar tidak makan berlebihan.

Baca Juga: Mengapa Penderita Diabetes Makan Makanan Manis?

Menurutnya, pendidikan harus berpedoman pada pola makan yang sehat dan seimbang sesuai pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Idealnya, pengetahuan tentang pola makan sehat berbasis gizi seimbang sesuai dengan anjuran Pemerintah atau Kementerian Kesehatan harus diajarkan sejak awal di sekolah dan di masyarakat, ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sekitar 13 persen penduduk Indonesia atau sekitar 35,8 juta jiwa menderita diabetes dan berpotensi bertambah parah jika tidak ditangani secara rutin.

“Ini cuci darah, kalau tidak setiap hari kita obati bisa jadi penyakit. Cara paling mudah adalah dengan melihat ukuran celana, kalau di atas 34 kemungkinan besar gulanya terlalu banyak,” kata Budi.

Oleh karena itu, diharapkan masyarakat khususnya anak-anak mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, sebagai salah satu cara mencegah penyakit kronis. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top