Jamaah Islamiyah Bubar, Moeldoko Sebut Perlu Ada Pendampingan Mantan Anggota

JAKARTA, virprom.com – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan pembubaran Jemaah Islamiyah (JI) merupakan hal yang sangat baik.

Pasca pembubaran, kata dia, diperlukan bantuan semua pihak agar eks anggota JI bisa kembali utuh sebagai warga negara yang berperan dalam pembangunan.

“Untuk membubarkan JI menurut saya itu hal yang sangat bagus, tapi perlu kita perkuat lagi. Perkuat dalam artian organisasinya besar. Jadi perlu kehadiran kita semua agar kita bisa…sesama , jadi penasehat dan sebagainya,” kata Moeldoko di gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (22/7/2024).

“Jadi JI yang sudah bubar ini pada akhirnya mempunyai tanggung jawab yang sama dengan yang lain untuk ikut serta dalam pembangunan nasional,” ujarnya. 

Baca Juga: Densus 88 Polisi Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Total Jadi 8

Diberitakan sebelumnya, JI melalui sejumlah anggota dan seniornya resmi dibubarkan di Bogor, Jawa Barat pada 30 Juni 2024.

Mereka pun mendeklarasikan kembalinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini diketahui setelah video pernyataan tersebut diunggah di akun YouTube, memperlihatkan seorang pria membacakan pernyataan tersebut dengan puluhan orang berdiri di belakangnya.

Baca juga: JI Disbandas, Wakil Senior: Kami Mohon Maaf

Pria yang membaca pernyataan tersebut diduga merupakan tokoh JI dan diketahui merupakan seorang pemimpin atau amir bernama Abu Rusdan.

Diketahui, kelompok atau organisasi JI pada awalnya didirikan dengan tujuan mendirikan negara Islam dengan konsentrasi gerakannya di Indonesia.

JI yang didirikan pada tahun 1993 oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir, kemudian dinyatakan sebagai organisasi terlarang pada tanggal 21 April 2008.

Dalam sejarahnya, nama JI sering dikaitkan dengan berbagai aksi terorisme yang melanda Indonesia sejak tahun 2000.

Bom Bali I pada 12 Oktober 2002 tercatat sebagai aksi terorisme terbesar dengan 202 korban jiwa, sehingga organisasi yang bertanggung jawab atas aksi bom sebelumnya bernama JI.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 7 Teroris Jaringan Jemaah Islamiyah di Jawa Barat

Polisi kemudian menangkap beberapa orang yang diduga sebagai pelaku dan perencana pengeboman.

Polisi menyebut tokoh dan anggota Jemaah Islamiyah seperti Imam Samudera, Ali Gufron alias Mukhlas, dan Amrozi ditangkap.

Ada nama lain yang disebut-sebut sebagai anggota JI dan orang-orang yang terlibat dalam berbagai aksi teroris antara tahun 2000 hingga 2009. Diantaranya adalah Azahari Husin dan Noordin M Top. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top