Kapolda Sumbar: Afif Lompat ke Sungai, Bukan Dianiaya Polisi, Itu Keyakinan Kami

JAKARTA, virprom.com – Kapolda Sumbar (Sumbara) Irjen Suharjono meyakini Afif Maulana, siswi SMA berusia 13 tahun yang tewas di Padang, Sumbar, meninggal bukan karena diserang, melainkan karena melompat. . di sungai. apa polisi.

Suharjono mengapresiasi Afif yang menceburkan diri ke sungai untuk melindungi diri dari polisi.

Suharjono mengatakan kepada virprom.com, Rabu: “Berdasarkan kesaksian dan bukti kuat, Afif melompat ke sungai untuk melindungi diri karena mengundang Maulana A. Polisi tidak menyerangnya. Itu keyakinan kami.” /7/2024).

Baca juga postingan ini: Kisah Keluarga Afif Maulana Ditegur Polisi dan Diminta Tanda Tangan untuk Hentikan Kasusnya

Suharjono juga mengungkapkan, polisi memiliki bukti bahwa yang menyerukan aksi tawuran dengan pedang panjang pada 8 Juni 2024 adalah Afif Maulana.

Sementara itu, Suharjono Afif mengatakan Maulana tidak pernah ditangkap dan tidak dibawa ke Polsek Kuranji.

“Otopsi dilakukan sesuai prosedur. Dilakukan oleh ahli patologi forensik RS Bukit Tinggi. Dari perbincangan Kemhan dengan saksi utama terlihat bahwa Kemendag memintanya melompat untuk melarikan diri,” imbuhnya.

Sebelumnya, Suharjono mengatakan kasus meninggalnya Afif di Sungai Batang Kuranji Padang dinilai sudah selesai. Jika ada bukti baru, kasusnya bisa dibuka kembali.

Hasil otopsi menunjukkan terdapat 6 patah tulang pada tulang rusuk kiri belakang dan patah pada paru-paru.

Baca Juga: Kompolna: Afifa Ditendang Polisi Saat Naik Sepeda Motor, Lalu Pilih Terjun ke Sungai

Penyebab kematiannya patah tulang rusuk dan pecah paru-paru, kata Suharjono kepada wartawan di Mapolda Sumbar, Minggu (30/06/2024).

Sedangkan hasil visum menunjukkan adanya goresan, lebam, dan memar yang diduga akibat jenazah.

“Keterangan dokter pemeriksa menyebutkan jenazah mengalami luka lebam karena meninggal beberapa jam yang lalu,” jelas Suharjono.

Meski penyidikan kasus tersebut sudah selesai, pihaknya tetap memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk menghadirkan bukti-bukti baru. Sehingga kasusnya bisa diperiksa kembali.

“Kalau ada bukti baru bisa dibuka kembali. Kita tidak mau percaya begitu saja, tapi kita harus pakai buktinya,” jelas Suharjono.

Baca Juga: Kapolda Sumbar dan Kasat Reskrim Polresta Padang informasikan kepada Propam soal meninggalnya Afif

Suharjono mengatakan, pihaknya menduga Afif tewas setelah terjatuh ke sungai dan terbentur benda keras hingga tulang rusuknya patah.

Dia mengatakan, tidak ada saksi yang melihat Afif terjun dari jembatan atau terpeleset ke sungai. Namun menurut Suharjono, berdasarkan keterangan saksi kunci, Afif mengaku berencana terjun ke sungai untuk menghindari polisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top