Perjanjian yang Bisa Dukung Ekspor Mobil Indonesia ke Australia

TANGERANG, virprom.com – Pemerintah berharap industri otomotif Indonesia bisa terus meningkatkan ekspor mobil ke luar negeri. Salah satu negara yang dibidik adalah Australia.

Ekko Harjanto, Asisten Deputi Pengembangan Industri dan Deputi Koordinasi Perdagangan dan Perindustrian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan Australia merupakan pasar yang sangat potensial.

Baca juga: Setelah Toyota, Subaru WRX Gunakan Bahan Bakar Sintetis untuk Balapan

“Australia punya potensi yang bagus, jadi harus digencarkan. Trennya di tahun 2023 adalah pemulihan pasca Covid-19, impor mobil Australia banyak yang datang dari China mencapai 72.000 unit,” kata Ekko ditemui baru-baru ini di Tangerang.

Adhyanti Sardanarini Wirajuda, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), mengatakan pemerintah terus memantau dan membahas berbagai perjanjian perdagangan.

“Bisa dikatakan bahwa bagi Australia, terdapat dua kawasan perdagangan bebas yang penting, yaitu Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru yang mencakup 10 negara ASEAN, Australia dan Selandia Baru,” ujarnya.

“Jika empat negara anggota meratifikasi perjanjian ini, maka perjanjian ini akan berlaku dan para pelaku ekonomi akan dapat menikmati berbagai manfaat dalam hal bea masuk dan lain-lain,” ujarnya.

Baca Juga: Neta kumpulkan 327 SPK di GIIAS 2024

Adhyanti mengatakan, pelaku usaha di Indonesia juga difasilitasi dengan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

“Ini adalah perjanjian perdagangan bebas terbesar saat ini dengan 15 anggota. Salah satunya adalah Australia. Termasuk juga berbagai profesi dan ketentuan yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia dan pelaku ekonomi,” ujarnya.

“Selain itu juga terdapat kemitraan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Australia,” kata Adhyanti.

Baca Juga: Aion Bukukan 1.118 SPK Selama GIIAS 2024

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil lengkap produksi Indonesia pada tahun 2023 akan meningkat menjadi 505.134 unit, naik 6,7 persen dari tahun 2022 (473.602 unit).

Namun penilaian positif tersebut menurun pada paruh pertama tahun 2024. Antara Januari dan Juni 2024, ekspor mobil lengkap Indonesia naik menjadi 218.333 unit, turun 12 persen, dan selisih 29.671 unit dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Bahkan ekspor kendaraan dalam bentuk rusak atau bongkar seluruhnya (CKD) semakin turun hingga minus 31 persen, dari 29.337 set unit menjadi 20.267 set unit pada periode yang sama. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top