Persaingan Makin Ketat, Alasan Kona Electric Dijual Rp 500 Jutaan

TANGERANG, virprom.com – CEO PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan ada alasan khusus asosiasinya menjual Kona Electric, model terbaru senilai 500 juta dolar.

Selain dirakit di dalam negeri, hingga komponen baterainya mencapai TKDN 60 persen, keputusan tersebut tak lepas dari persaingan pasar mobil dalam negeri yang meningkat dalam dua tahun terakhir.

Sekadar informasi, Kona Electric generasi pertama diluncurkan di Indonesia pada tahun 2020 dengan harga Rp 750 jutaan. Saat itu mobil masih didatangkan langsung dari Korea Selatan.

Baca juga: Hyundai Cek Ketersediaan Kendaraan Listrik Terjangkau di RI

“Ini strategi kami menghadapi persaingan harga,” ujarnya saat ditemui virprom.com baru-baru ini di lantai pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, ICE BSD City, Tangerang.

Harga Kona Electric yang mendekati beberapa mobil listrik asal China juga menjadi upaya perusahaan untuk memasuki segmen yang lebih besar.

Jadi pasar Hyundai surplus, dari Rp500 juta menjadi Rp1,3 miliar.

“Sampai akhir tahun lalu, Ioniq 5 sudah menjadi market leader di segmen BEV atas. Melalui Kona Electric, kami mencoba memasuki pasar BEV menengah di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Listrik Baru di GIIAS 2024

 

“Yah, Ioniq 5 itu mahal untuk memperluas pasar kita. Jadi kita perlu masuk ke pasar menengah melalui Kona Electric. Nanti kita akan masuk ke pasar low-end,” lanjut Woojune Cha.

“Setelah produk ini. Mungkin tiga tahun ke depan,” tutupnya.

Kona Electric merupakan mid-size SUV baru dari HMID yang dijual dalam lima model berbeda mulai dari Rp 499 juta hingga Rp 590 juta OTR Jakarta.

Mobil ini memiliki panjang 4.355 mm, lebar 1.825 mm, panjang 1.580 mm, dan wheelbase 2.660 mm.

Baca Juga: GIIAS 2024, Gerbang Tri-Axis Otomotif Asia Timur

Hyundai membekali Kona Electric dengan dua baterai berbeda tergantung kebutuhan. Varian terendah menggunakan baterai 48,9 kWh dengan jangkauan lebih dari 400 km dan output 114,6 kW.

Sebaliknya, kedua model di atas menggunakan baterai berkapasitas 66 kWh yang hanya mampu menempuh jarak hingga 600 kilometer dengan daya listrik 160 kW.

Meski memiliki dua versi drivetrain dengan kapasitas berbeda, seluruh varian mampu menghasilkan torsi 255 Nm. Dengarkan berita dan pilihan berita kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top