Obituari Hamzah Haz, dari Wartawan hingga Jadi Wapres

JAKARTA, virprom.com – Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024) pukul 09.30 WIB.

Kabar duka disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi.

Kepada virprom.com, Rabu, Arwani mengatakan, “Innalillahi wa inna ilaihi Rojiun. Iya, Pak dr Hamzah Haz meninggal dunia tadi pagi pukul 09.30 di kediamannya di Tegalan.”

Arwani mengatakan, jenazah Hamzah Haz akan dimakamkan di rumah duka keluarga di Cisarua, Bogor pada Rabu sore. Dari jurnalis hingga wakil presiden

Hamzah Haz adalah seorang politikus dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, menjabat bersama Presiden Megawati Soekarnoputri dari tahun 2001 hingga 2004.

Hamzah lahir pada 15 Februari 1940 di Ketapang, Kalimantan Barat, seperti dikutip dari pemberitaan virprom.com pada 31 Mei 2022.

Hamzah dikaruniai kemampuan berorganisasi sejak ia masih remaja di bangku sekolah menengah atas (SMP).

Baca Juga: Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz meninggal dunia

Setelah lulus SMA, Hamzah melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Ekonomi (SMEA) Pontianak pada tahun 1961. Saat itu, ia menjabat Pemimpin Redaksi Surat Kabar Pontianak Harian Independen dan Harian Berita Awa.

Hamzah kemudian pindah ke Ogyakarta untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Koperasi. Di sana, ia menunjukkan kepiawaiannya berorganisasi dengan menjadi aktivis di Keluarga Pelajar Kalimantan Barat di Ogyakarta. Dia adalah ketua organisasi dari tahun 1962 hingga 1965.

Pada tahun 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura dengan fokus pada ekonomi korporasi.

Hamzah kemudian menjadi ketua Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kalimantan Barat pada tahun 1965 hingga 1971. Selain itu, Hamzah pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) di KJRI Pontianak.

Hamzah mewakili Distrik 66 dan diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (KHDR) Kalimantan Barat mewakili partai Nahdlatul Ulama.

Ketika Partai NU bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1971 akibat kebijakan penggabungan dan perampingan partai politik, Hamzah melanjutkan karirnya di dunia politik.

Baca juga: Jokowi Sebut Pemerintahan Prabowo Akan Fokus pada Masalah Pangan dan Energi

Ia juga terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (KHDR) asal Kalimantan Barat pada tahun 1971. Karir politiknya di PPP terus berkembang dan pada tahun 1982 diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Daerah PPP Kalimantan Barat.

Ia terus terlibat dalam politik sebagai anggota KHDR hingga tahun 1990-an dan menjadi ketua fraksi Partai Persatuan Pembangunan antara tahun 1992-1997 dan 1997-1998.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top