Para Atlet yang Sedang Hamil Melawan Batasan

virprom.com – Kehamilan tidak menyurutkan semangat sebagian atlet untuk berkompetisi. Mereka adalah wanita yang kuat, mampu mendobrak batasan, dan menginspirasi.

Usai pertandingan anggarnya berakhir pekan lalu, pemain anggar Mesir Nada Hafez asal Mesir menulis postingan menarik di akun Instagram miliknya.

“Kamu pikir ada dua pemain di arena, kenyataannya ada tiga! Itu aku, lawanku, dan si kecilku yang belum memasuki dunia ini!” tulis Hafez di Instagram.

Dia mengungkapkan bahwa dia telah bermain anggar selama dua tahun dan sedang hamil tujuh bulan saat dia berkompetisi.

Calon ibu peringkat teratas di Mesir ini juga menyelesaikan Olimpiade ketiganya di Paris dengan menempati posisi ke-16.

Pemanah Azerbaijan Yaylagul Ramazanova juga mengungkapkan di akun Instagram-nya bahwa dirinya sedang hamil 6,5 bulan.

Baca juga: Profil Nada Hafez, Pemain Anggar yang Hamil 7 Bulan Saat Berlaga di Olimpiade Paris 2024

Dia mengaku kepada Kantor Berita Xinhua bahwa dia menyentuh tenda anaknya sebelum mulai menembak dan panahnya akhirnya mencapai angka 10, skor tertinggi.

Ini bukan pertama kalinya seorang atlet hamil tampil di Olimpiade. Meski tetap harus diakui fenomena ini sangat jarang terjadi. Kebanyakan atlet juga bertanding di awal kehamilannya atau belum mengetahui bahwa dirinya hamil.

Salah satunya adalah pemain voli pantai Amerika Kerri Walsh Jennings yang meraih medali emas ketiganya dan berkompetisi tanpa sadar dirinya sedang hamil lima minggu anak ketiganya.

Tolak batasan

Seorang ahli mengatakan masuk akal bagi atlet hamil untuk melampaui batas seiring dengan terus berkembangnya sikap dan pengetahuan tentang apa yang dapat dilakukan wanita selama kehamilan.

“Ini adalah sesuatu yang akan sering kita lihat, karena para wanita ini menghilangkan kesalahpahaman bahwa Anda tidak berolahraga pada level tertinggi selama kehamilan. . .

Baca juga: Hadiah Unik Pemenang Olimpiade: Sapi, Pangkat Militer, dan Makanan Gratis Setahun

Ackerman mengatakan hanya ada sedikit data atau penelitian di masa lalu, sehingga keputusan sebelumnya mengenai masalah ini sering kali sewenang-wenang.

Saat ini, dokter menganjurkan jika kesehatan ibu hamil baik dan tidak ada komplikasi, ia dapat berolahraga, berlatih, bahkan berkompetisi di level tertinggi dengan aman.

“Pengecualiannya mungkin pada cabang pohon yang kemungkinan tumbangnya sangat tinggi, misalnya saat bermain ski,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top