Investigasi Lanjutan Penembakan Trump Ungkap Kegagalan Komunikasi

WASHINGTON DC, virprom.com – Donald Trump setuju untuk berpartisipasi dalam wawancara korban dengan FBI terkait upaya pembunuhannya awal bulan ini, biro tersebut mengumumkan Senin (29/7/2024).

Hal ini terjadi ketika pihak berwenang melanjutkan penyelidikan mereka terhadap penembakan 13 Juli di Butler, Pennsylvania.

Dalam kejadian tersebut, Thomas Matthews Crooks (20) melepaskan delapan tembakan dari senapan serbu yang mengenai dan melukai mantan presiden tersebut, menewaskan salah satu peserta rapat umum, dan melukai beberapa orang lainnya.

Baca juga: Trump Ngotot Akan Gelar Kampanye Luar Ruangan Lagi, Bagaimana Keamanannya?

Crooks dibunuh oleh penembak jitu pemerintah beberapa saat setelah penembakan dimulai.

Pada Minggu (28/7/2024), rincian baru tentang penembakan tersebut muncul dari pesan teks antar unit keamanan lokal, yang diperoleh Senator Partai Republik Chuck Grassley dan dipublikasikan serta diverifikasi oleh The New York Times.

Ini termasuk penegakan hukum setempat yang melihat penembak 30 menit lebih awal dari yang dilaporkan pihak berwenang sebelumnya.

Pesan teks yang dipublikasikan menunjukkan bahwa penembak jitu setempat melihat seorang pria, yang kemudian diidentifikasi sebagai Penjahat, berkeliaran di area tempat penembak jitu ditempatkan lebih dari 90 menit sebelum penembakan.

Menurut Times, pada pukul 16:26, penembak memberi tahu rekan kerjanya tentang Crooks, yang diparkir di dekat kendaraan mereka dan duduk di meja piknik dekat gudang.

Area ini berada di luar area berpagar dimana Trump akan muncul nantinya.

Pengintai yang mengganggu itu memberi tahu rekan-rekannya bahwa Crooks tahu mereka ada di sana dan melihatnya pergi dengan senapannya.

Baca juga: FBI Konfirmasi Trump Tertembak Saat Upaya Pembunuhan

Salah satu penembak mengambil foto Crooks dan fotonya dibagikan di grup obrolan.

Pesan teks dikirim ke otoritas setempat pada pukul 17:38. mengatakan mereka harus memberitahu Dinas Rahasia.

Salah satu dari dua penembak jitu yang tersisa dilaporkan berlari keluar gedung untuk memantau Crooks sampai petugas penegak hukum lainnya tiba, namun Crooks melarikan diri dengan membawa ransel.

Pada pukul 6 sore, salah satu petugas di grup SMS mengklaim Crooks sedang berjalan menuju bagian belakang gudang dan menjauh dari lokasi kejadian.

Namun, Crooks malah naik ke gedung di kompleks yang paling dekat dengan lokasi kejadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top