35 Orang Tewas akibat Perseteruan Suku di Pakistan

ISLAMABAD, virprom.com – Sedikitnya 35 orang tewas akibat sengketa tanah antar suku di barat laut Pakistan, yang meningkat menjadi pertikaian sektarian.

Menurut Kapolsek setempat Murtaza Hussain, Minggu (28/7/2024), pertengkaran itu berlangsung berhari-hari dengan senjata mesin.

Suku Madagi yang beragama Islam Sunni dan suku Syiah Mali Khel terlibat konflik sejak Rabu (24/7/2024).

Baca juga: Pengadilan Pakistan menjatuhkan hukuman mati pada seorang pelajar yang dituduh melakukan penistaan ​​​​agama

Apalagi ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah dewan yang terlibat sengketa lahan pertanian yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Meski tidak ada yang terluka dalam serangan itu, Hussain mengatakan serangan itu telah memicu ketegangan agama yang sudah berlangsung lama antara klan yang tinggal berdampingan di distrik Kurram di perbatasan dengan Afghanistan.

“Awalnya hanya sengketa tanah, namun kini berubah menjadi kekerasan sektarian,” kata Hussain kepada AFP.

“Pemerintah dan pemimpin lokal berusaha mengakhiri pertempuran melalui jirga (dewan suku), namun gagal,” jelasnya.

Pertengkaran kerap terjadi antar keluarga di Pakistan.

Namun, tindakan ini bisa memakan waktu lama dan penuh kekerasan di wilayah pegunungan Khyber Pakhtunkhwa di barat laut negara tersebut, di mana masyarakatnya menganut kode kehormatan suku tradisional.

Baca juga: Apa Itu Hizbullah Lebanon? Apakah Anda akan berperang dengan Israel?

Seorang pejabat senior pemerintah di distrik Kurram, yang meminta tidak disebutkan namanya, menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 35 orang, namun mengatakan 151 lainnya terluka.

“Konflik yang kini memasuki hari kelima, berubah menjadi konflik antara Syiah dan Sunni. Segala upaya penyelesaian konflik gagal,” jelasnya.

Pakistan dikenal sebagai negara mayoritas Sunni dimana kelompok Syiah kerap mengalami diskriminasi dan kekerasan.

Para pejabat pemerintah mengatakan etnis Syiah adalah pihak yang paling menderita dalam konflik ini, dengan 30 orang tewas di antara kelompok minoritas.

Seorang pejabat senior Distrik Kurram mengatakan bentrokan terus berlanjut di kawasan perkotaan Parachinar, yang melibatkan penggunaan senjata besar dan kecil.

Kurram adalah bagian dari bekas Wilayah Suku Federal, wilayah semi-otonom yang bergabung dengan provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada tahun 2018.

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS: Hizbullah menembakkan roket yang menyerang Dataran Tinggi Golan

Tindakan tersebut menempatkan wilayah tersebut di bawah kendali hukum dan administratif, meskipun polisi dan pasukan keamanan sering kesulitan untuk menegakkan supremasi hukum di sana. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top