Sudaryono Jadi Wamentan, Jokowi-Prabowo Dinilai Lakukan Tukar Guling Terkait Pilkada Jateng

JAKARTA, Kompass.com – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengatakan, menjelang pergantian pemerintahan tiga bulan ke depan, presentasi kita sebagai presiden (PEREMPUAN) memiliki pengaruh kepentingan bersama.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lengser tiga bulan lagi dan digantikan oleh pemerintahan baru yang dipimpin Pravo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Menurut saya ini pertukaran hak ya, pertukaran solidaritas antara Pravo dan Jokowi, dan itu dilakukan setelah masa jabatan Jokowi berakhir,” kata Ujang kepada virprom.com, Jumat (19/7/2024).

Menurut Uzang, cikal bakal kesepakatan itu terlihat dari penunjukan Sudariono, mantan Sekretaris Pravo (Sespri), sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamenton).

Baca Juga: Tiga Wakil Presiden Baru Dilantik, Jokowi Tolak Jabatan

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah (Zateng) Jenderal Ahmad Lutfi mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah, didukung Komite Koordinasi Indonesia Maju (KIM).

Kim diketahui berafiliasi dengan partai politik (Parpol) pendukung Pravo-Gibran dan berhasil mengantarkan keduanya memenangkan pemilihan presiden (PilPress) 2024.

“Kita tahu Pak Sudariono ingin maju sebagai calon gubernur, karena sahabat Pravo kemudian terpilih menjadi presiden dan Kapolda Jateng Ahmad Lutfi adalah anak buahnya Jokowi, didukung Kim. Didukung Pravo dan pemerintah didukung oleh kata Uzang.

Ia menambahkan, hal ini berarti adanya pertukaran aliansi antara Jokowi dan Pravo.

Baca juga: Analis Singgung Nepotisme Seputar Rapat 3 Wakil Presiden Jelang Pengunduran Diri Jokowi

Menurut Uzang, kesepakatan itu berhasil karena setidaknya Ahmad Lutfi menjadi presiden setelah mendapat dukungan pada Pilkada Jateng.

Ia mengatakan, tampaknya sudah ada kesepakatan bersama antara Pravo dan Jokowi terkait langkah Presiden dan dukungan terhadap Ahmad Lutfi di Jawa Tengah.

Meski demikian, Ujang juga mengingatkan, hak presiden untuk memilih siapa yang akan menjadi pembantunya di pemerintahan.

“Saya kira analisanya tidak jauh-jauh dari itu (pertukaran) karena fakta dan faktanya memang seperti itu. Tapi, kalau pemimpin-pemimpin lain, yang tukar-menukar adalah presidennya. Jadi dia hak prerogratif presiden, ” kata Uzang.

Baca Juga: Rapat Wakil Perdana Menteri Baru putuskan ada politik yang kuat

Kabarnya, Jokowi melantik Thomas Dziwando sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenke) II, Sudariono sebagai Menteri Pertanian (Wamenton), dan Yuliat Tanjung sebagai Menteri Investasi atau Wakil Ketua Dewan Perdagangan. 2024.

Sekadar informasi, kedua presiden terpilih tersebut merupakan kerabat dekat Presiden terpilih Indonesia masa jabatan 2024-2029, Pravo Subianto.

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono adalah keponakan Pravo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top