Pendaftaran Ditutup, Petahana hingga Eks Pegawai Ikuti Seleksi Capim KPK

JAKARTA, virprom.com – Pendaftaran seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK periode 2024-2029 ditutup Senin (15/7/2024) lalu. )

Hingga Senin malam, Panitia Seleksi Pimpinan dan Keanggotaan Deva KPK (Pansel Capim KPK) mencatat ada 468 orang yang telah melengkapi berkas lamarannya, meliputi 299 orang calon anggota KPK dan 188 orang calon anggota KPK Devas.

Wakil Direktur Calon KPK, Pansel Arif Satria mengatakan, “(Lamaran mencakup yang terdaftar di ASN, akademisi, APH, instansi pemerintah, swasta, magang).”

Meski panitia seleksi tidak membeberkan identitas pelamar, namun sejumlah pejabat KPK dan mantan pegawai bersedia mengikuti seleksi calon pimpinan perusahaan tersebut.

Pejabat KPK mendaftar ulang

Nurul Ghufron dan Johannis Tanak dipastikan akan kembali mencalonkan diri untuk dua kursi petahana.

Baca Juga: Usai Bertengkar dengan Dewas, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufran kembali masuk dalam daftar calon.

Ghufran kepada virprom.com, Senin pekan lalu, mengatakan, “Korupsi tidak akan selesai tanpa terjun ke lapangan untuk memberantas korupsi, salah satunya dengan menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.”

Sementara itu, Tanak mengaku ingin kembali menjadi pimpinan KPK karena mendapat dukungan dari rekan-rekannya.

“Teman-teman pimpinan KPK ingin saya dilibatkan dalam pemilihan pimpinan KPK,” kata Tanak.

Selain kedua pimpinan tersebut, Deputi Pencegahan dan Penindakan KPK Pahala Nainggolan juga tercatat sebagai pimpinan KPK.

Ia mengatakan, upaya pemberantasan korupsi lebih lanjut bisa hilang jika orang-orang yang berintegritas dan berkemampuan tidak dicantumkan sebagai pejabat senior atau anggota dewan KPK.

Baca Juga: Anggota DPR KPK Pahala Nainggolan muncul sebagai calon pimpinan KPK.

Pahala, pada Jumat (12/7/2024) mengatakan: “Jangan hanya protes kenapa negara kita korup, jangan hanya protes. Daftar di atas 50. Daftar. Lain cerita hasilnya.”

Sementara itu, Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango tak ingin kembali menjabat Ketua KPK di kemudian hari.

Pria berlatar belakang hakim ini mengaku frustasi karena banyaknya persoalan yang dihadapi KPK.

“Saya capek (lelah), lebih dibandingkan saat saya menjadi hakim di usia 32 tahun,” kata Navawi saat berbicara kepada virprom.com, Senin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top